REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah masih mengkaji kemungkinan pengiriman gas alam cair (LNG) ke Jepang. Hingga kini pemerintah masih memperhitungkan alokasi gas domestik terlebih dahulu, baru memikirkan kemungkinan ekspor ke Negeri Sakura.
"Bu Evita (Dirjen Minyak dan Gas Kementerian Energi Sumber Daya Mineral) belum melapor ke saya. Tapi, saya dengar sudah dibahas sampai tadi malam dengan jajarannya dan BP Migas," kata Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (23/3).
Pemerintah, lanjutnya, pada prinsipnya mengutamakan gas untuk kebutuhan domestik. "Tapi, tentu saja kita menghormati kontrak-kontrak yang ada". Darwin menambahkan produksi gas dalam negeri memang melebihi target yang ditentukan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2011. "Dan kelebihan-kelebihan ini ingin kita lihat dulu kemungkinan kita (selanjutnya) akan melihat apakah ada yang bisa digunakan untuk membantu Jepang," ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Dirjen Migas Kementerian ESDM, Evita Legowo, saat ditemui mengutarakan pihaknya masih melakukan pengkajian. "Belum masih dibicarakan jadi belum buat keputusan. Tunggu dulu saya belum bisa sampaikan hasil karena memang belum final," ujar Evita.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Karen Agustiawan, mengatakan pihaknya juga tengah melakukan pengkajian. "Kalau ada additional quantity (kelebihan) bisa (mengekspor ke Jepang)," ungkap Karen.