Selasa 15 Mar 2011 19:00 WIB

Transaksi Bank Mandiri Tumbuh 52,5 Persen

Bank Mandiri
Foto: Darmawan/Republika
Bank Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bank Mandiri mencatat volume transaksi bisnis pengiriman uang internasional atau remitansi tumbuh 52,5 persen pada 2010 menjadi Rp 805 triliun (unaudited) pada akhir 2010. Direktur Treasury, Financial Institutions and Special Asset Management Bank Mandiri Thomas Arifin di Jakarta, Selasa (125/3), mengatakan Bank Mandiri akan terus memperkuat remitansi melalui perluasan jaringan serta peningkatan kualitas sistem remitansi yang lebih modern dan komprehensif.

Dari peningkatan itu, hampir 74 persen di antaranya tercatat sebagai pengiriman uang ke dalam negeri (incoming remittance). Sedangkan frekuensi transaksi yang dilayani Bank Mandiri pada tahun lalu sebesar 1,5 juta transaksi. Besarnya frekuensi transaksi tersebut terutama ditopang oleh pengiriman uang oleh para tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri yang mencapai 30 persen dari total transaksi 'incoming remittance' yang dilayani.

"Saat ini Bank Mandiri telah menjalin kerja sama dengan sekitar 1.900 bank koresponden di berbagai negara. Ke depan, kami akan terus membuka kerja sama dengan bank-bank koresponden lainnya, terutama di negara yang memiliki banyak transaksi dengan nasabah Bank Mandiri, termasuk ke negara-negara mitra perdagangan Indonesia," kata Thomas.

Dia menambahkan, pada tahun ini perusahaan menargetkan pertumbuhan volume remitansi yang dilakukan melalui jaringan Bank Mandiri hingga lebih dari 50 persen. Target tersebut diharapkan dapat dicapai melalui penerapan beberapa strategi, di antaranya adalah mengembangkan sistem remitansi yang komperehensif untuk memenuhi kebutuhan koresponden di bidang pengiriman remitansi ke Indonesia.

Beberapa program yang dikeluarkan antara lain Mandiri Money Transfer Service (MMTS), Mandiri Advanced Remittance System (MARS), Interface Remittance System (IRS) dan Mandiri Multi Currency Remittance (MMCR), serta menempatkan 'marketing representative' di beberapa koresponden di negara-negara tujuan utama penempatan TKI, antara lain Arab Saudi, UEA, Qatar, Kuwait, Yordania, Oman, dan Korea Selatan.

Selain itu, Bank Mandiri pada 2011 juga akan menyediakan layanan "Remittance Call Center" untuk meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah maupun 'counterparty'. "Dengan pengembangan beberapa sistem secara paralel itu, Bank Mandiri akan dapat melayani seluruh counterparty remitansi di luar negeri yang memiliki sistem operasional yang berbeda-beda," jelasnya.

Selain dukungan sistem, jaringan koresponden dan penempatan 'Marketing Representative' tersebut di atas, layanan remitansi Bank Mandiri juga dilakukan melalui jaringan kantornya di luar negeri, seperti Mandiri International Remittance (MIR), anak perusahaan Bank Mandiri di Malaysia dan Remittance Office di Hongkong serta lima kantor cabang lainnya di luar negeri. Selain itu, Bank Mandiri juga telah menjalin kerja sama untuk melayani penerimaan kiriman uang dari luar negeri dengan PT Pos Indonesia sejak April 2010.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement