Rabu 23 Feb 2011 05:20 WIB

OPEC Siap Penuhi Kekurangan Pasokan

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH--Menteri Perminyakan Saudi Ali al-Naimi pada Selasa mengatakan, OPEC siap untuk memenuhi kekurangan pasokan karena kerusuhan di Timur Tengah dan anggota-anggotanya memiliki kapasitas cadangan yang memadai untuk melakukannya. "Sama sekali tidak ada kekurangan pasokan sekarang ... OPEC siap untuk memenuhi kekurangan pasokan ketika hal itu terjadi," Naimi mengatakan dalam konferensi pers di akhir pertemuan konsumen-produsen yang menandatangani piagam kerjasama.

"Ada kekhawatiran dan ketakutan tetapi tidak ada kekurangan," menteri mengulangi dalam upaya untuk meyakinkan negara-negara konsumen bahwa pasokan minyak mentah dijamin meskipun kerusuhan meluas di Timur Tengah dan Afrika Utara. Arab Saudi, produsen terbesar OPEC, memompa sekitar 8,4 juta barel per hari, tetapi Naimi mengatakan kerajaan masih memiliki kapasitas cadangan lain empat juta barel per hari.

Berbicara setelah kerusuhan di Timur Tengah menyebabkan harga minyak melompat menjadi 108 dolar AS per barel pada Selasa, menteri mengatakan volatilitas pasar hanya jangka pendek dan tidak akan mengakibatkan kekurangan apapun. "OPEC dan terutama Arab Saudi akan mengkompensasi setiap kekurangan karena kami berhasil melakukan itu di masa lalu ... Saya ingin ini ditransmisikan ke pasar sehingga orang bisa tidur nyenyak malam ini," kata Naimi.

Naimi mengatakan pasar minyak saat ini benar-benar berbeda dari 2008, ketika kemacetan pasokan membuat harga minyak mentah ke tingkat historis lebih dari 147 dolar per barel. Namun, pada 2011, penawaran dan permintaan sama, pasokan cukup, persediaan pada tingkat yang nyaman dan kapasitas cadangan seluruh dunia sekitar enam juta barel per hari.

Sementara itu Wakil Menteri Energi AS Daniel Poneman meminta produsen minyak untuk meningkatkan produksi dalam upaya untuk mengurangi harga minyak mentah. "Kami berpikir bahwa respon yang tepat (dengan harga tinggi) adalah bahwa produsen menanggapi sinyal harga ini dan melihat perlu untuk produksi lebih dan membawa produk itu ke pasar," kata Poneman kepada wartawan di Riyadh.

"Ketika produsen membawa produk ke pasar, harga mulai mnurun," pejabat AS mengatakan di sela-sela konferensi produsen-konsumen di ibukota Saudi. Semua produsen minyak perlu menanggapi ... mengharapkan semua dari mereka untuk merespon."

Menteri minyak Kuwait dan Uni Emirat Arab, dua anggota OPEC terkemuka juga mengatakan pada Selasa bahwa organisasi itu mengamati dengan cermat perkembangan dan siap untuk bertindak bila diperlukan. Harga minyak melesat naik delapan persen menjadi 93,36 dolar AS per barel di pembukaan perdagangan New York pada Selasa, karena kekhawatiran tentang kerusuhan di Libya menghantam pasar.

Harga melonjak 7,16 dolar AS per barel untuk kontrak minyak mentah WTI pada hari pertama perdagangan di New York Mercantile Exchange sejak kekerasan meningkat pengekspor minyak utama Afrika Utara, Libya, selama akhir pekan. Di London, pada awal Selasa minyak mentah Brent North Sea naik lebih dari dua dolar dari Senin menjadi 107,75 dolar AS di tengah kekhawatiran Libya.

sumber : antara/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement