REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memastikan bahwa kini posisi Indonesia dapat berdiri tegak di depan International Monetary Fund (IMF). Sebab, sejak empat tahun silam, Indonesia telah melunasi seluruh kewajiban utangnya terhadap lembaga bantuan moneter international itu.
Seperti diketahui, utang Indonesia kepada IMF telah lunas sejak Oktober 2006 lalu. Saat itu, pemerintah melunasi sisa pinjaman sebesar 3,181 miliar dollar AS. Salah satu alasan yang membuat pemerintah mempercepat pembayaran utang yang jatuh tempo pelunasannya pada 2010 itu lantaran meningkatnya suku bunga pinjaman IMF sejak kuartal ketiga 2005 dari 4,3 persen menjadi 4,58 persen.
Karenanya, Presiden menjelaskan bahwa Indonesia kini mampu berdiri tegak di hadapan IMF, saat dirinya menerima managing director IMF yang kini sedang bekeliling ke negara-negara anggotanya, antara lain ke Thailand, Singapura dan Indonesia. “Ini kunjungan direktur IMF yang kedua setelah 4 tahun lalu kita lunasi utang kita kepada IMF,” katanya. Bahkan, tambah SBY, justru kedatangannya tadi bertujuan untuk mendapatkan pandangan dan masukan serta mengajak kerjasama pada tingkat global.
Penjelasan mengenai kunjungan IMF ini juga diungkap oleh Menteri Perekonomian Hatta Radjasa, di tempat yang sama. Ia menegaskan pemerintah Indonesia tak akan kembali berhutang ke lembaga donor International Monetary Fund (IMF). "Indonesia masih anggota IMF, tapi Indonesia tidak berniat untuk berhutang,"kata Hatta. Menurut Hatta pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Strauss-Khan hanya bertukar pandangan tentang situasi global dan regional , termasuk perkembangan perekonomian dunia akhir-akhir ini.