Jumat 21 Jan 2011 10:53 WIB

Ditanya Harga Sembako, Menteri Perdagangan Bilang Masih Normal

Menteri Perdagangan Mari Pangestu
Foto: Antara
Menteri Perdagangan Mari Pangestu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu melakukan kunjungan kerja ke Pasar Klender SS dan Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat pagi, untuk memantau harga bahan pangan pokok dan sayur.

Kunjungan kerja dimulai dari Pasar Induk Kramat Jati sekitar pukul 06.30 WIB, ketika petugas kebersihan pasar masih sibuk mengepel lantai gedung utama, dan beberapa pedagang sarung masih bersarung.

Di lokasi penjualan sayur mayur Pasar Induk Kramat Jati yang udaranya lembab bercampur aroma pedas cabai dan bawang, Menteri Perdagangan memantau harga aneka jenis cabai dan bawang merah.

Dia menanyakan harga dan pasokan cabai dan bawang merah kepada beberapa pedagang. "Harga beberapa jenis cabai sudah ada penurunan, hanya cabai rawit merah yang belum. Menurut pedagang ini karena hujan, dan debu Merapi yang mempengaruhi produksi daerah penghasil cabai di sekitarnya," katanya.

Beberapa pedagang mengatakan pasokan cabai dan bawang merah dari berbagai daerah cenderung menurun dalam beberapa bulan terakhir dan penjualan pun menurun karena harga yang relatif tinggi.

Menteri Perdagangan mengatakan, pedagang dan konsumen berusaha melakukan penyesuaian terhadap kenaikan cabai dan bawang merah dengan cara mereka. Kekurangan pasokan bawang merah sebagian ditutup dengan impor. Beberapa pedagang di Pasar Induk Kramat Jati menjual bawang merah impor dari Thailand dengan harga sedikit murah dari bawang merah lokal.

Ia memperkirakan harga cabai jenis tertentu yang mengalami kenaikan bermakna dalam satu sampai dua berakhir akan kembali normal dua bulan mendatang. "Kita tunggu dua bulan sampai tiga bulan lagi, mudah-mudahan normal lagi," katanya.

Sementara harga beberapa bahan pangan pokok yang terpantau seperti beras, terigu, minyak goreng, hasil ternak, dan gula tidak mengalami perubahan bermakna. "Rata-rata masih normal," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement