REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, mengharapkan harga saham Initial Public Offering (IPO) PT Garuda Indonesia (Persero) di kisaran Rp 1.000 per lembar.
Namun, ia menyadari kisaran harga tersebut harus dipelajari lebih mendalam dulu oleh fiancial advisor dari IPO Garuda Indonesia. "Saya harapkan sih harga IPO Garuda Indonesia di kisaran Rp 1.000. Mudah-mudahan mendapat dukungan dari financial advisor (IPO Garuda Indonesia)," harap Mustafa saat ditemui di ruang kerjanya, Jakarta, Selasa (11/1).
Sejauh ini, kisaran harga saham perdana Garuda Indonesia masih belum didapatkan. Maskapai pelat merah ini akan meraup dana segar dari IPO sekira 300 juta dolar AS. Rencananya, Garuda Indonesia akan melepas maksimal 40 persen saham sesuai restu Komisi VI DPR RI beberapa waktu lalu.
Berdasarkan sumber yang ada, Garuda Indonesia akan melepas 36,5 persen saham atau setara 9,36 miliar saham kepada publik. Garuda Indonesia dikabarkan akan meraup dana segar dari IPO sebesar 500 juta dolar AS. Menurut Plt Direktur Keuangan Garuda Indonesia, Elisa Lumbantoruan, menyoal proceed IPO Garuda Indonesia, sampai saat ini belum ditentukan oleh Kementerian BUMN. "Proceed belum ditentukan dari Kementerian BUMN," lugasnya, belum lama ini.