REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Bank Indonesia melihat potensi penggunaan kartu kredit oleh masyarakat Indonesia masih cukup besar dikarenakan pangsa pasar di Indonesia yang masih terbuka untuk pengembangan kartu kredit.
Data dari Direktorat Sistem Pembayaran Bank Indonesia di Jakarta, Selasa, menyebutkan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini terdapat kurang lebih 104 juta penduduk yang potensial untuk menjadi pemegang kartu, sementara jumlah kartu kredit akhir tahun 2010 baru mencapai 13,4 juta kartu.
Dengan asumsi, satu orang memiliki dua kartu kredit, maka saat ini jumlah pemegang kartu kredit di Indonesia dibandingkan dengan potensi pasar yang ada (jumlah penduduk usia produktif) baru mencapai 4,5 persen.
Pesatnya pertumbuhan kartu kredit tercermin pada trend peningkatan jumlah kartu beredar tiap tahunnya yang mencapai rata-rata pertumbuhan pertahun sebesar 18 persen .
Naiknya trend jumlah kartu tersebut selama kurun waktu 5 tahun turut pula mendorong peningkatan penggunaannya. Di sisi volume pertumbuhan per tahun rata-rata mencapai 16 persen, sementara itu di sisi nilai mencapai 28 persen.
Sementara itu, dalam kurun waktu lima tahun, rata-rata pertumbuhan jumlah kartu per tahun mencapai 12,7 persen, sedangkan di sisi nilai tumbuh lebih tinggi lagi yaitu 26 persen dan di sisi volume mencapai 17 persen.
Jumlah tersebut masih dimungkinkan untuk tumbuh lebih pesat lagi mengingat prosentase kartu per penduduk potensial untuk menjadi pemegang kartu masih 48,7 persen.