Jumat 07 Jan 2011 07:12 WIB

Pedagang Cabai Pusing, Banting Setir Jualan Buah

Pedagang cabai
Foto: Republika
Pedagang cabai

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI-- Sebagian pedagang cabai di Kota Jambi memilih beralih barang dagangan. Hal ini dipicu melambungnya harga cabai sebulan terakhir.

Lukman, pedagang di pasar tradisional Angso Duo Kota Jambi, mengatakan, meski stok cabai selalu ada, namun, karena tingginya harga menyebabkan daya beli masyarakat menurun tajam. "Saat masih normal, banyak pengusaha makanan membeli dengan cara borongan. Sekarang, beli diatas lima kilo saja sangat jarang," ujarnya, Kamis (6/1).

Agar penjualannya tidak terhenti, Lukman bersama beberapa pedagang cabai memutuskan untuk sementara beralih barang dagangan. "Saya dan beberapa kawan pedagang cabai memilih berdagang buah-buahan dahulu. Namun, jika harga sudah mulai normal kami akan kembali berjualan cabai," katanya.

Hasanah, pedagang lainnya menambahkan, harga cabai di Kota Jambi saat ini berkisar antara Rp40.000-Rp50.000 per kilogram. Harga tersebut dinilai masih bergejolak, karena hanya berganti jam, bisa saja harganya tiba-tiba naik atau turun.

"Dulu normalnya antara Rp20.000-Rp30.000. Meski cenderung menurun, tapi sewaktu-waktu bisa berubah. Kami sebagai pedagang susah menentukan, jadi lebih baik berdagang yang lain dulu," katanya.

Sebelumnya, Dinas Pertanian Kota Jambi dengan menggandeng beberapa mahasiswa di Jambi telah melakukan penelitian akan adanya gejolak harga cabai. Dari penelitian itu diperoleh data, bahwa gejolak harga cabai sangat dipengaruhi oleh mata rantai distribusi dari pengepul, agen dan distributor. "Keuntungan akan kenaikan harga cabai sama sekali tidak dirasakan oleh petani," ujar Kepala Dinas Pertanian Kota Jambi, Harlik belum lama ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement