Sabtu 01 Jan 2011 06:10 WIB

Waduh, 17 BUMN Merugi Rp 700 Miliar

Rep: citra listya rini/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sebanyak 17 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tercatat merugi di tahun 2010. Adapun total kerugian ke-17 BUMN tersebut diperkirakan mencapai Rp 700,59 miliar.

"Untuk tahun ini ada 17 BUMN yang merugi, dengan total kerugian Rp 700,59 miliar," kata Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, dalam jumpa pers Refleksi Tahun 2010 Kementerian BUMN, di Jakarta, Kamis (31/12).

 

Jumlah tersebut, lanjutnya, menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Mustafa menyebutkan di tahun 2009 itu sebanyak 24 BUMN yang mengalami kerugian. Nilai kerugian BUMN tahun lalu itu mencapai Rp 1,69 triliun. Sedangkan di tahun 2008, tercatat 23 perusahaan pelat merah yang merugi dengan nilai kerugian Rp 13,95 triliun.

"Dalam 5 tahun terakhir, performa BUMN semakin baik dengan semakin menurunnya jumlah perusahaan BUMN yang merugi dengan turunnya nilai kerugian mencapai 60 persen," papar Mustafa.

Ditambahkan Sekretaris Kementerian BUMN, Mahmuddin Yassin, dari 17 BUMN yang merugi tahun ini, PT Askrindo (Persero) tercatat sebagai BUMN paling merugi. Total kerugiannya sendiri mencapai Rp 224,5 miliar.

"Terdapat 17 BUMN merugi dimana kerugian paling besar yaitu Askrindo sebesar Rp 224,5 miliar," ujar Yassin.

BUMN lain yang merugi setelah Askrindo, yaitu PT PAL Indonesia Rp 112,8 miliar, PT Industri Sandang Rp 103,5 miliar,

PT Jakarta Llyod Rp 70 miliar,  PT Kertas Kraft Aceh Rp 67,5 miliar, PT Garam Rp 47 miliar, PT Perkebunan Nusantara IV Rp 28,1 miliar, PT Iglas Rp 16,9 miliar, PT Perikanan Nusantara Rp 9,5 miliar dan  PT Boma Bisma Indra  Rp 9,3 miliar.

Selanjutnya, PT Inhutani V Rp 4,5 miliar, PT Primissima Rp 3,9 miliar, PT APNRI Rp 1,1 miliar,  PT Industri Kapal Indonesia Rp 812 juta, PT Batan Teknologi 740 Juta, PT Paramitra Rp 248 juta dan  PT Merpati Nusantara Airlines Rp 194 juta.

 

Jika ke-17 BUMN tersebut mengalami kerugian, sejumlah BUMN justru berhasil menggenjot pendapatan usahanya di 2010. Sejumlah BUMN tersebut, antara lain, PT Telkom Indonesia dengan laba bersih Rp 3,3 triliun, PT Bank Mandiri Tbk Rp 2,4 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Rp 2,3 triliun, PT Perusahaan Gas Negara Tbk Rp 1,5 triliun dan PT Bank Negara Indonesia Tbk Rp 1,0 triliun. Citra Listya Rini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement