REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bayan Resources Tbk menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi sembilan konsesi batu bara di Provinsi Kalimantan Timur dan berencana menginjeksi aset batu bara itu ke dalam Kangaroo Resources Ltd, Australia.
"Transaksi ini sejalan dengan strategi perseroan, yaitu berkembang melalui akuisisi dan ekspansi sumber daya serta di saat yang bersamaan juga mengembangkan infrastruktur yang signifikan dan melaksanakan sinergi operasi," kata Direktur Utama Bayan, Eddie Chin, dalam keterangan tertulis Bayan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Dirut Bayan juga mengatakan, strategi tersebut akan memfasilitasi ekspansi yang cepat atas konsesi tersebut dan akan membuat Bayan meneguhkan posisinya untuk menjadi salah satu perusahaan produsen batubara terbesar di Indonesia.
Bayan telah menandatangani perjanjian untuk membeli sembilan konsesi batu bara di Kaltim dengan PT Ilthabi Bara Utama dan Prime Mine Resources Ltd pada 28 Desember.
Berdasarkan laporan eksplorasi, saat ini sembilan konsesi tersebut memiliki cadangan kurang lebih sebesar 116 juta metrik ton (MT) dan sumber daya batu bara sebesar 3,8 MT.
Diperkirakan, langkah akusisis tersebut secara signifikan telah meningkatkan cadangan batu bara dan sumber daya batu bara Bayan hingga masing-masing menjadi kurang lebih 0,6 miliar MT dan 5 miliar MT.
Sembilan konsesi tersebut secara strategis berlokasi berdampingan dengan tambang Tabang milik Bayan group yang telah berproduksi saat ini.
Akuisisi itu juga mencakup infrastruktur yang ada pada sembilan konsesi, sehingga akan melengkapi dan mempercepat pertumbuhan produksi dari gabungan aset batu bara tersebut.
Bayan mengantisipasi bahwa proses akuisisi direncanakan akan selesai pada akhir triwulan pertama pada tahun 2011, mengikuti selesainya proses uji tuntas dan persetujuan para pemegang saham.