REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Sekitar 40 persen kantor pos yang ada di Indonesia ternyata kerap merugi. Hal ini dikatakan Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis PT Pos Indonesia Setyo Riyanto, Rabu (15/12).
"Sekitar 2.400-an kantor pos dari total sekitar 6.000-an kantor yang ada di Indonesia saat ini merugi atau tidak memberikan profit bagi perusahaan.," katanya.
Meski demikian, PT Pos Indonesia tidak melakukan penutupan terhadap Kantor Pos itu karena sudah menjadi komitmen untuk tetap melayani sesuai dengan penugasan dari negara. Salah satu penyebab merugi adalah biaya transportasi pos yang bisa cukup mahal di daerah terpencil.
"Bayangkan kami tetap mengirimkan beberapa pucuk surat ke sejumlah wilayah di Indonesia dengan menggunakan pesawat Twin Otter, secara operasional tidak menguntungkan, namun Pos Indonesia tetap mengemban tugas negara," katanya.
Ia menyebutkan, bila dihitung keuntungan operasional PT Pos Indonesia di wilayah timur jauh dari menguntungkan, namun pihaknya tetap melakukan upaya untuk tetap melayani masyarakat dan mempertahankan jaringan yang ada.
"Memang mendapatkan anggaran public service obligation (PSO) dari pemerintah, namun tidak mencukupi. Tahun 2009 mendapat PSO sebesar Rp210 miliar, dan 2011 ini mendapat Rp225 miliar dan kami harus memaksimalkan layanan baik dalam logistik maupun jasa keuangan," kata Setyo Riyanto.