Selasa 14 Dec 2010 19:04 WIB

Saham Eropa Naik Ikuti Keuntungan di Asia

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--Pasar-pasar saham utama Eropa naik pada Senin waktu setempat, mengikuti kenaikan kuat di seluruh Asia karena China mempertahankan tingkat suku bunga stabil dan aktivitas pengambilalihan yang melibatkan industri energi dan farmasi. Di London, indeks FTSE 100 naik 0,82 persen menjadi 5.860,75 poin dan di Frankfurt indeks DAX naik 0,33 persen menjadi 7.029,39 poin, penutupan tertinggi tahun ini.

Di Paris, indeks CAC 40 naik 0,91 persen menjadi 3.892,44 poin. Saham Eropa mengikuti penguatan di pasar Asia, yang naik karena Cina mempertahankan suku bunga stabil walaupun data resmi menunjukkan tingkat inflasi melaju cepat.

Pedagang khawatir bahwa kenaikan suku bunga Cina akan memperlambat pertumbuhan, menyeret perdagangan global turun. Indeks Komposit Shanghai melonjak 2,88 persen, persentase kenaikan satu hari terbaik sejak 15 Oktober menjadi 2.922,92 poin, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,67 persen menjadi 23.317,61 poin.

Tokyo berakhir naik 0,80 persen pada 10.293,89, sementara indeks S&P/ASX 200 di Sydney naik 0,23 persen menjadi 4.757,1 poin. "Sentimen investor telah menerima suntikan di lengan ... dengan banyaknya kegiatan merger dan akuisisi, serta kejelasan tentang kebijakan moneter Cina yang tidak menaikkan suku bunga," kata Joseph Hargett dari Schaeffer's Investment Research.

Selama akhir pekan para pemimpin Cina berjanji untuk memastikan pembangunan ekonomi "stabil dan sehat" dan mengelola ekspektasi inflasi dalam sebuah "cara aktif dan stabil" pada 2011, namun menahan kenaikan suku bunga segera meskipun inflasi melampaui lima persen untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun.

Di Wall Street, Dow Jones Industrial Average naik 0,31 persen menjadi 11,445.40 tengah hari, sementara indeks S&P 500, ukuran lebih luas dari pasar, naik 0,38 persen menjadi 1.245,10.

Indeks komposit teknologi Nasdaq naik 0,08 persen pada 2.639,64. Di tempat lain di Eropa, Amsterdam maju 0,31 persen, Brussels naik 0,34 persen, Madrid bertambah 0,29 persen, Milan naik 0,72 persen, Lisbon naik 0,57 persen dan saham Swiss datar.

"Perusahaan-perusahaan pertambangan memimpin jalan hari ini (di London) ... didukung menguatnya harga logam meskipun angka inflasi lebih tinggi dari yang diperkirakan dari Cina selama akhir pekan," kata David Jones, seorang analis di kelompok perdagangan Index IG. "Di masa lalu, rilis macam ini telah mengetuk sentimen di penambang karena kekhawatiran tentang China mengambil langkah untuk mencoba dan pertumbuhan moderat tetapi kenyataannya belum ada usulan kenaikan suku bunga yang membantu mendukung rally ini."

"Ini telah menempatkan FTSE pada tingkat terbaik di lebih dari satu bulan, banyak investor terkemuka berharap, bahwa seperti Natal, rally Santa muncul untuk memulai awal setiap tahun," tambah Jones. Sektor energi juga dalam fokus karena perusahaan minyak Cina menandatangani kesepakatan dengan Statoil dari Norwegia, sedangkan konglomerat industri AS General Electric meluncurkan pengambilalihan perusahaan jasa minyak Inggris Wellstream Holdings senilai 1,3 miliar dolar (982 juta euro).

Di tempat lain, perusahaan percetakan uang kertas terbesar di dunia uang De La Rue, yang saat ini sedang mempertimbangkan pendekatan pengambilalihan dari saingannya Prancis, mengatakan pihaknya telah memilih Tim Cobbold menjadi kepala eksekutif barunya. Cobbold, mantan kepala eksekutif grup sistem pembangkit listrik Inggris Chloride adalah menggantikan James Hussey, yang mengundurkan diri pada Agustus setelah De La Rue mengungkapkan kegagalan produksi uang kertas.

Penunjukan datang satu minggu setelah percetakan uang kertas Prancis dan pembuat kartu chip Oberthur Technologies mengumumkan sebuah tawaran pengambilalihan untuk De La Rue senilai sekitar 900 juta pound (1,1 miliar euro, 1,4 miliar dolar AS). Sementara itu perusahaan barang rumah tangga Reckitt Benckiser mengatakan telah setuju untuk membeli perusahaan Paras Pharmaceuticals untuk sekitar 460 juta pound (549 juta euro, 726 juta dolar AS).

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement