Sabtu 11 Dec 2010 22:52 WIB

Arab Saudi: Kenaikan Harga Bukan Alasan OPEC Naikkan Harga

REPUBLIKA.CO.ID,QUITO--Kenaikan harga minyak bukan penyebab kekhawatiran untuk OPEC, yang diperkirakan mempertahankan kuotanya tetap pada pertemuan akhir pekan di Ekuador, Menteri Perminyakan Saudi Ali al-Nuaimi mengatakan kepada wartawan di Quito, Jumat. "Saya tidak tahu mengapa ada begitu banyak kekhawatiran tentang harga. Harga naik, harga turun. Jadi apa yang baru?", kata dia.

Harga per barel minyak melonjak di atas 90 dolar minggu ini untuk pertama kalinya dalam dua tahun, menembus batas psikologis bagi sebagian anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak. Peningkatan datang membuntuti prediksi bullish (bergairah) bagi perekonomian dunia pada 2011.

Namun, pada Jumat, harga minyak mentah merosot ke bawah 88 dolar di New York karena pedagang mengkhawatirkan perlambatan kegiatan ekonomi China akibat perjuangan melawan inflasi yang melonjak. Al-Nuaimi, yang negaranya adalah salah satu kelas berat di OPEC, mengatakan secara keseluruhan "fundamentalnya adalah baik: permintaan naik, pasokan naik".

Ia mengatakan ia berharap "tidak ada perubahan" untuk kuota OPEC dalam pertemuan pada Sabtu.

Kebanyakan anggota OPEC mengatakan bahwa mereka mendukung mempertahankan produksi pada tingkat yang sama telah dipertahankan selama dua tahun terakhir, 24,8 juta barel per hari.

Organisasi 12 negara menghasilkan hampir 40 persen dari produksi minyak dunia. Untuk Arab Saudi, harga kisaran 75 sampai 90 dolar per barel adalah memadai. Meskipun demikian, beberapa negara seperti Libya dan Venezuela, ingin melihat harga naik menjadi 100 dolar per barel -- harga yang banyak dikhawatirkan akan membungkam pemulihan ekonomi dunia yang rapuh.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement