Sabtu 04 Dec 2010 07:33 WIB

ADB Kucurkan Pinjaman Perumahan 300 Juta Dolar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dewan Direksi Asian Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman program untuk perumahan sebesar 300 juta dolar AS (Rp28,9 milyaran) yang akan disalurkan kepada bank komersial swasta dengan suku bunga tetap.

"Ada permintaan besar yang belum terpenuhi untuk pembiayaan perumahan di Indonesia, karena akses terbatas pada dana rupiah jangka panjang, khususnya pada tingkat tetap," kata Philip Erquiaga, Direktur Jenderal ADB Departemen Operasi Sektor Swasta dalam siaran pers, Jumat (3/12).

Menurutnya, program pinjaman perumahan akan membantu untuk meningkatkan akses pembiayaan untuk segmen konsumen yang lebih luas, termasuk pembeli rumah pertama yang berpendapatan moderat.

Selain itu, pengembangan pasar pembiayaan perumahan di Indonesia adalah penting, karena pembiayaan perumahan memainkan peran utama dalam stabilitas seluruh sistem keuangan suatu negara.

Ia mengatakan Indonesia saat ini memiliki kekurangan sekitar 8 juta rumah, terutama dengan urbanisasi yang cepat, khususnya di ibukota Jakarta. Sehingga tambahan 800.000 rumah per tahun selama 20 tahun ke depan sangat diperlukan.

Pada saat yang sama, pinjaman hipotek oleh bank komersial terbatas dan sebagian besar terbatas pada kelompok berpenghasilan lebih tinggi. Pasalnya bank sulit untuk mendapatkan sumber dana jangka panjang yang mendukung pembiayaan hipotek.

Meningkatkan ketersediaan perumahan untuk memperbesar daya tampung tambahan populasi adalah upaya utama pemerintah untuk mengurangi kekurangan perumahan, mengurangi kemiskinan dan jumlah daerah kumuh di kota-kota, dan mendorong pertumbuhan sektor swasta.

Unsur kunci dari program ini adalah adanya bantuan teknis untuk membantu bank peserta memperkuat keterampilan kredit perumahan. Bantuan teknis ini didanai dari sebuah proyek yang sedang berlangsung di Asia Selatan dan Tenggara.

"Pelatihan Bantuan teknis disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing bank akan membantu meningkatkan keterampilan mereka dan ini sangat penting untuk pertumbuhan bijaksana pasar KPR di Indonesia," kata Christine Engstrom, Senior Spesialis Investasi di ADB Departemen Operasi Sektor Swasta.

Dana ADB akan diperluas ke bank sebagai pinjaman jangka panjang, tersedia untuk 10 tahun, untuk pinjaman hipotek suku bunga tetap, demi memastikan lembaga yang berpartisipasi menyediakan pembiayaan untuk sektor terlayani.

sumber : Ant

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement