REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengungkapkan dirinya belum bisa berkomentar banyak terkait gagalnya rencana akuisisi 55 persen saham Encore International Ltd (EIL), induk Medco Energi, oleh Pertamina dari keluarga Arifin Panigoro.
"Karena mereka (Pertamina) belum melapor ke saya, bagaimana kalau saya baru komentar setelah menerima laporan. Setelah saya ketemu Karen (Dirut Pertamina), baru saya berikan tanggapan nanti kepada public terkait itu," kata Mustafa saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (1/12).
Seperti diberitakan sebelumnya, produsen minyak dan gas pelat merah ini gagal mengakuisisi 55 persen saham Encore International Ltd (EIL), induk Medco Energi. Kegagalan ini salah satunya dikarenakan ganjalan dari Komisi VI dan VII DPR RI.
Ketua Komisi VI DPR RI Airlangga Hartato tidak melihat adanya keuntungan yang didapat oleh BUMN minyak dan gas tersebut jika aksi korporasi tersebut dilakukan.
"Kami tidak melihat adanya nilai tambah dari aksi korporasi ini. Program [akuisisi] ini tidak menambah apapun, karena Medco perusahaan nasional dan berproduksi di Indonesia. Lifting (produksi) minyak tidak bertambah tetapi Pertamina mengeluarkan dana," ujarnya.
Ketika ditanyakan apakah Pertamina akan mengincar perusahaan lain untuk diakuisisi, Mustafa mengaku belum tahu. "Saya belum tahu. Saya bilang jangan dulu berkomentar tentang Medco agar tidak terjadi misspersepsi," ujar Mustafa.