Selasa 23 Nov 2010 09:11 WIB

Penerbangan Kacau, Menteri BUMN Tegur Manajemen Garuda

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Krisman Purwoko
Garuda Indonesia
Garuda Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar telah memanggil dan menegur keras para petinggi PT Garuda Indonesia (Persero). Hal ini menyusul adanya kekacauan pada layanan penerbangan maskapai pelat merah tersebut. "Saya sudah memanggil dan memberikan peringatan keras kepada Garuda," ujar Mustafa saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (22/11) malam.

Atas keterlambatan dan pembatalan penerbangan yang meresahkan penumpang ini, Mustafa meminta Garuda segera mengatasinya. BUMN transportasi ini diminta mencari sumber-sumber kesalahan pada Integrated Operational Control System (IOCS). "Kita memahami karena adanya perubahan sistem lama ke sistem baru. Tapi, ini tidak boleh berlarut, harus segera diatasi. Kalau ada kesalahan harus cepat diinvestigasi," papar Mustafa.

Mengingat Garuda akan melangsungkan Initial Public Offering (IPO) di kuartal pertama tahun depan, ia berharap kekacauan ini tidak terulang. "Kita harap tidak terulang. Tentu ini berpengaruh terhadap IPO," imbuh Mustafa.

Secara terpisah, Direktur Strategi dan IT Garuda Indonesia, Elisa Lumbantoruan menyatakan IOCS ini akan terus dilanjutkan. Pasalnya, Garuda tidak bisa kembali ke sistem lama. "Kita akan terus jalankan. Tidak ada alternatif untuk kita kembali ke sistem yang lama," ujar Elisa.

Agar kekacauan ini tidak terulang kembali, ia mengungkapkan ke depan Garuda akan menyiapkan back up system and disaster recovery. "Saat ini back up system tidak dijalankan," ungkap Elisa.

Ditambahkan Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, ia menyatakan pihaknya dalam 1-2 hari ini masih meng-update system. Untuk itu, ia meminta penumpang memaklumi akibat adanya keterlambatan dan pembatalan.

"Kita sedang update system. Jadi 1-2 hari ini ada keterlambatan dan pembatalan. Mulai hari ini sampai 24 November (2010) tidak ada reservasi. Tapi, mudah-mudahan kembali normal," pungkas Emirsyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement