Jumat 19 Nov 2010 03:45 WIB

Premium Bersubsidi Juga Menghilang dari Malang

Rep: Asan Haji/ Red: Siwi Tri Puji B
Ilustrasi
Foto: Pandega/Republika
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Berbarengan dengan peluncuran lima jenis bahan bakar dari energi baru yang terbarukan, kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium justru melanda kawasan Malang Raya; Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu. Banyak SPBU yang mengeluhkan kehabisan stok BBM.

‘’Saya lihat sudah sejak kemarin (Rabu-17/11-Red) banyak SPBU yang kehabisan stok. Kalau pun ada kita harus antri untuk mendapatkan premium,’’ papar Rohim seorang warga Kotalama, Malang saat antri di SPBU Jalan Embong Brantas, Malang.

Hal serupa juga dialami Amin, warga Kota Batu. Dia mengaku mengantre sampai 30 menit untuk bisa mendapatkan BBM di kawasan Karangploso. Begitu juga, dengan SPBU yang ada di wilayah Pakisaji, Kepanjen, Kabupaten Malang. Suasana  lengang banyak mewarnai SPBU yang ada di kawasan tersebut.

Antrean panjang kendaraan untuk mendapatkan BBM itu terlihat di kawasan SPBU yang ada di Rampal, Malang dan Jalan Kawi Malang. Antrian panjang kendaraan itu terlihat sejak pagi hingga sore hari.

Begitu juga SPBU yang ada di Karangasem, Gondanglegi, Sumberpucung, Jalan Raya Genengan, Pakisaji, dan Talangagung, Kepanjen. Semua SPBU itu kehabisan BBM jenis premium.

Menurut Supervisor SPBU di Jalan Raya Pakisaji, Ahmad Farid, BBM jenis premium itu sudah mulai langka sejak empat hari lalu. ‘’Pengiriman dari Pertamina memang berkurang. Alasan pengurangannya kami belum tahu,’’ katanya.

Dia menjelaskan bahwa jatah kiriman dari Pertamina itu  24 ribu liter.  Namun, karena ada aturan baru, kata dia, kiriman premium itu hanya 1000-8000 liter, sehingga, premium sebanyak itu habis dalam waktu hanya empat jam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement