REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Perusahaan konstruksi pelat merah, PT Wijaya Karya (WIKA) mencatat kenaikan laba bersih sebesar 54 persen dari Rp 132,62 miliar pada triwulan III 2009 menjadi Rp 204,13 miliar pada triwulan III 2010.
Peningkatan laba bersih perusahaan ini ditopang oleh kontribusi laba dari induk perusahaan sebesar Rp 152,33 miliar atau sekitar 74,6 persen dari total laba bersih dan anak perusahaan sebesar Rp 51,82 miliar atau setara 25,4% dari total laba bersih.
Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo menyampaikan, pencapaian perseroan tersebut turut membuat laba bersih per saham terkerek naik menjadi Rp 34,9 per saham dari Rp 23,39 per saham.
"Hasil ini membuat kami yakin dengan strategi usaha serta sistem manajemen berbasis risiko yang kami terapkan telah berjalan dengan baik. Kondisi ini membuat kami optimis mampu meraih target-target yang ditentukan, secara historis kegiatan usaha konstruksi dan infrastruktur mengalami kenaikan pada triwulan terakhir," jelasnya, Ahad (31/10).
Bintang memaparkan, saat ini perseroan tercatat sebagai perusahaan konstruksi Indonesia yang masih exist di Luar Negeri. Disebutkannya, hal itu berbekal kesuksesan di Aljazair, perusahaan konstruksi yang dikenal dengan diversifikasi bisnis ini merambah ke Negera Libya dengan menggandeng Solar Sahara Investment (SSI) mengerjakan proyek pembangunan Shopping Mall Qurji Investment Complex di Tripoli ibukota Libya. "Nilai proyek itu sebesar 11,6 juta dolar AS," tukasnya.
Wika pada 2020 bertekad menjadi Perusahaan EPC dan Investasi Terintegrasi Terbaik di Asia Tenggara. Tekad itu membuat perseroan terus berusaha menyiapkan human capital yang mampu membawa WIKA berkompetisi dimanapun menjadi perusahaan yang kompeten di bidangnya.