Sabtu 30 Oct 2010 01:04 WIB

Perusahaan Galangan Kapal Jepang Jajaki Investasi di Indonesia

Rep: Shally Pristine / Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sebuah perusahaan galangan kapal asal Jepang menyatakan minatnya untuk membangun galangan kapal besar dengan bobot di atas 50 ribu dead weight ton (DWT). Direktur Jenderal Industri Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, mengatakan investasi yang ditawarkan pihak Jepang tersebut merupakan jenis yang belum ada di Indonesia.

"Mereka datang ke saya bersama pihak yang membantu pembiayaannya," katanya ketika dihubungi wartawan, di Jakarta, Jumat (29/10).

Hanya saja, kata dia, pembangunan galangan untuk kapal besar tersebut memiliki kriteria khusus. Yaitu, harus dilakukan di pelabuhan dengan kedalaman minimal 20 meter. Padahal, sebagian besar pelabuhan yang ada di Indonesia memiliki kedalaman 15 meter. "Jadi kita arahkan ke Situbondo. Di sana, dalamnya sudah 20 meter," ungkapnya.

Investor ini, Budi melanjutkan, juga menjajaki kemungkinan mendapatkan fasilitasi fiskal dan kebijakan pendukung lainnya. Pemerintah, kata dia, akan mendukung sesuai koridor yang ada. "Kita akan lihat dulu mereka, karena perusahaan galangan kapal lebih konservatif dibandingkan otomotif. Investasinya makan waktu panjang, sampai 50 tahun," katanya.

Mengenai potensi nilai investasinya, dia belum dapat memberikan estimasi yang mendetil. Karena, tergantung dari jenis kapalnya. Dia mencontohkan, untuk kapal dengan ukuran 50 ribu DWT untuk jenis tanker dibutuhkan investasi sekitar 40-50 juta dolar AS, sementara untuk jenis pesiar bisa mencapai 250 juta dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement