Kamis 28 Oct 2010 05:24 WIB

Laba Bersih PTBA Tergerus

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengalami penurunan laba bersih sebesar 37,38 persen, menjadi Rp 1,39 triliun per September 2010 dibandingkan periode yang sama 2009 sebesar Rp 2,22 triliun. Turunnya laba bersih PTBA lantaran harga jual batu bara di pasar internasional anjlok.

Penurunan laba bersih PTBA ini, berbanding terbalik dengan meningkatnya penjualan batubara sebesar 12 persen dari 8,73 juta ton tahun lalu menjadi 9,78 juta ton per triwulan ketiga tahun ini. Namun, kenaikan volume penjualan bautbara ini tidak mampu mendongrak pendapatan PTBA. “Hal tersebut terjadi juga di pasar internasional harga jual batu bara mengalami penurunan” kata Sekretaris Perusahaan PTBA, Achmad Sudarto, dalam siaran pers, di Jakarta, Rabu(27/10).

Dia menyampaikan, harga jual batu bara di pasar domestik mengalami penurunan hingga 18 persen menjadi Rp 613.214 per ton dari periode yang sama tahun lalu, yang harga jualnya mencapai Rp 751.428 per ton. Sementara itu, harga batu bara di pasar internasional hanya 65,44 dolar AS per ton turun enam persen dari periode yang sama tahun 2009 yang sebesar 69,89 dolar AS per ton. "Penjualan domestik sebesar 64 persen dan sisanya 36 persen untuk pangsa pasar ekspor," ujar Achmad.

Guna menggenjot penjulanan batu bara ke depannya, ia mengungkapkan, PTBA tengah membangun jalur kereta khusus pengangkutan batu bara dan pelabuhan khusus batubara dengan berbagai sarana penunjangnya dengan panjang 307 km dengan kapasitas angkut 25 ton, yang berlokasi di bagian selatan Sumatra tepatnya di tambang batu bara Banko Tengah, Tanjung Enim. PTBA membentuk anak usaha bernama PT Bukit Asam Transpacific Railway. Perusahaan patungan antara PTBA dengan PT Transpacific Railway dan PT China Railway Engineering Corporation.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement