Kamis 21 Oct 2010 03:26 WIB

Ketahanan Pangan Belum Optimal

Rep: Yogie Respati/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, PUYUNG--Menteri Koordinasi Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra), Agung Laksono, mengakui pencapaian ketahanan pangan belum optimal dan sesuai dengan sasaran. Di sisi lain, indikator program pencapaian diversifikasi pangan yaitu pola pangan harapan nasional baru mencapai skor 75,7 dari yang ideal 100.

Agung menuturkan, terdapat sejumlah hal yang perlu diperbaiki untuk menciptakan ketahanan pangan. Poin-poin tersebut yaitu kemampuan daya beli masyarakat, harga pangan yang benar-benar terjangkau, kesadaran konsumsi pangan yang sehat, peningkatan produksi pangan, peningkatan stok pangan untuk stabilisasi harga, serta pengawasan logistic pangan.

“Untuk memperkuat kemandirian pangan sangat penting dan fundamental karena itu sistem produksi yang holistik harus diperkuat,” ujarnya, saat peringatan Hari Pangan Sedunia 2010 di Lombok Tengah, Selasa (20/10).

Di lain pihak, Menteri Pertanian, Suswono, mengatakan, sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan swasta menjadi bagian penting dalam menciptakan kemandirian pangan di tanah air. Untuk mendukung kemandirian pangan pemerintah berupaya melakukan percepatan diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal dan penurunan ketergantungan konsumsi beras.

Suswono menuturkan, untuk mempercepat diversifikasi pangan pemerintah telah mengeluarkan PP No 22/2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal. “Untuk mendukung percepatan diversifikasi pangan diperlukan juga keterpaduan pemerintah, masyarakat dan swasta agar dapat mewujudkan kemandirian pangan berkelanjutan,” kata Suswono.

Perwakilan Organisasi Pangan Dunia, James McGrane, pun menyatakan hal senada. Ia menuturkan dengan melakukan kerja sama antara pemerintah, perguruan tinggi, lembaga keuangan dan sektor swasta diperlukan untuk menciptakan pertahanan pangan. “Kami menyadari sektor pertanian kurang diperhatikan dan juga terhadap investasi pertanian, oleh karena itu perlu kolaborasi organisasi internasional untuk memerangi kelaparan. Isu kelaparan ini juga telah menjadi agenda dunia,” kata McGRane.

FAO memprediksi pada 2050 kebutuhan pangan dunia akan meningkat 70 persen dari kondisi saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement