Kamis 21 Oct 2010 03:23 WIB

Ketergantungan Beras NTB Tertinggi Kedua Setelah Bali

Rep: Yogie Respati/ Red: Siwi Tri Puji B
Beras Bulog, ilustrasi
Foto: Antara
Beras Bulog, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM--Ketergantungan masyarakat provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terhadap beras terhitung cukup tinggi. Hal tersebut diakui Gubernur NTB, M Zainul Majdi, saat peringatan Hari PanganSedunia di Lombok Tengah, Rabu (20/10).

Ia mengungkapkan skor Pola Pangan Harapan di NTB pada 2009 sebesar 73,4, masih di bawah skor PPH nasional yang 75,7. “Ini menandakan tingkat konsumsi dan ketergantungan terhadpa beras di NTB masih tinggi, kedua tertinggi setelah Bali,” kata Zainul.

Zainul menambahkan agar diversifikasi pangan berjalan, pihaknya melakukan berbagai upaya seperti mengembangkan tanaman palawija, melakukan revitalisasi hutan, perikanan yang dipadukan dengan pasar tani. “Selain itu kami juga mempromosikan gema makan ikan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat NTB,” papar Zainul. Selain itu, lanjut dia, pemprov NTB kini juga sedang menggodok tiga perda untuk komoditas unggulan di NTB, yaitu sapi, jagung dan rumput laut, demi mendukung diversifikasi pangan di wilayahnya.

Di kesempatan yang sama ia pun menjelaskan produksi padi di NTB mengalami peningkatan dari 1,7 juta ton gabah kering giling pada 2008 menjadi 1,8 juta ton. Sementara jagung pipilan kering tercatat 196 ribu ton pada 2008 meningkat menjadi 308 ribu ton pada tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement