REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Indofood Sukses Makmur belum menemukan dampak negatif sehubungan bpernyataan otoritas Taiwan mengenai kandungan nipagin pada Indomie,
Menurut Komisaris PT Indofood Sukses Makmur Franciscus Welirang, saat ini belum terlihat dampaknya. "Masih awal untuk melihat dampaknya ke ekspor atau pasaran dalam negeri. Kami pantau terus untuk melihat apa yang terjadi," katanya.
Pihaknya, kata Welirang, juga akan menangani masalah itu dengan pelaku usaha di sana. "Kami berterima kasih pada pemerintah. Tapi Indofood juga akan menangani masalah ini secara `business to business`," katanya.
Indofood, kata dia, sudah mengekspor produk mi instannya sejak 15 tahun lalu dan sekarang produk mereka sudah dipasarkan di 80 negara."Sebelumnya tidak pernah ada masalah seperti ini karena produk kita yang di pasarkan ke Taiwan dibikin sesuai standar yang berlaku di sana," katanya.
Selain Indofood, masih banyak produsen mi instan dalam negeri dan sebagian juga mengekspor produknya ke luar negeri.
Menurut data Kementerian Perindustrian, jumlah industri mi instan di Indonesia ada 17 unit usaha dengan kapasitas produksi 1.772.000 ton per tahun atau 24,6 miliar bungkus per tahun.