REPUBLIKA.CO.ID,BALI--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (27/9), akan membuka pertemuan internasional tentang inklusi finansial. Bank Indonesia (BI) menjadi tuan rumah forum tahunan aliansi inklusi finansial (AFI).
Forum kebijakan global AFI yang digelar selama tiga hari di Bali ini merupakan penyelenggaraan yang kedua. Tema pertemuan kali ini adalah 'Taking financial inclusion to the next level'. Pertemuan pertama berlangsung di Nairobi, Kenya, pada 2009.
AFI adalah aliansi dari negara berkembang untuk berbagi pengalaman mengenai perluasan akses layanan keuangan - termasuk perbankan - di negara-negara tersebut. Salah satu fakta penting yang mendasari pendirian AFI adalah saat ini sekitar 2,5 miliar penduduk bumi usia produktif masih tak memiliki akses layanan keuangan apapun.
Selain menjadi forum berbagi dari 59 negara anggotanya, kegiatan ini juga memiliki korelasi dengan pembahasan inklusi finansial negara G-20. Sebelumnya, G20 telah mengeluarkan prinsip inovasi inklusi finansial dalam pertemuan di Toronto.
Prinsip ini adalah dasar dari rencana aksi peningkatan akses ke lembaga keuangan bagi penduduk miskin. Recana aksi ini akan dilansir dalam pertemuan pimpinan negara G-20 di Seoul, Korea Selatan, pada November 2010. Hasil survei AFI, merupakan dasar dari penyusunan prinsip tersebut.
Selain dibuka Presiden, acara ini akan dihadiri para guberbur bank sentral negara anggota dan pejabat keuangan mereka. Perwakilan dari Bill dan Melinda Gates Foundation juga dipastikan hadir. Yayasan ini merupakan penyandang dana AFI, dengan GTZ sebagai pengelola dengan markas di Bangkok, Thailand.