Senin 27 Sep 2010 06:32 WIB

Pertamina Evaluasi Penarikan Elpiji

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Budi Raharjo
Elpiji
Foto: Musiron/Republika
Elpiji

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- VP Corporate Communications Pertamina, Mochamad Harun mengakui pihaknya sudah mendapatkan laporan terkait ledakan tabung gas elpiji 3 kilogram di Malang maupun Indramayu itu.

"Tim kita sudah bergerak dilapangan, termasuk medical timnya," ujarnya ketika dihubungi Republika, Ahad (26/9).

Menurutnya jaminan perawatan akan langsung diberikan kepada para korban. "Tidak ada biaya, kita gratiskan nanti kalau tidak ada jaminan bisa nggak diterima dirumah sakit," ucapnya.

Ledakan tersebut, lanjut Harun, akan menjadi bahan evaluasi bagi Pertamina dalam melakukan penarikan tabung gas elpiji tiga kilogram. Secara prosedur, penarikan dilakukan setelah terlebih dahulu dicek secara fisik. Jika tidak memenuhi syarat maka akan ditarik.

"Kita selama ini memang telah melakukan penarikan, terakhi sudah 2 juta tabung yang kita tarik," jelasnya. Pihaknya juga akan menyelidiki lebih lanjut penyebab kejadian yang mencederai sejumlah orang itu. "Kita akan cari tahu terlebih dahulu penyebabnya," ucap dia,

Namun menurut Harun, umumnya kerusakan atau kebocoran tabung gas itu berada pada katup. Salah satu penyebabnya karena ada upaya pengoplosan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu. "Sebetulnya bukan 3 tiga kilogram, yang 12 kilogram kalau dioplos katupnya juga akan rusak," terangnya.

Menyikapi pengoplosan tersebut PT Pertamina telah bekerjama dengan penegak hukum termasuk kepolisian dan kejaksaan. "Kami meminta mereka yang mengoplos itu diberika hukum yang seberat-berat," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement