REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Grup Para berencana mengakuisisi seluruh saham Carrefour Malaysia dan Singapura. Hal itu merupakan upayanya untuk melebarkan sayap bisnisnya di luar negeri tetangga.

Bos Grup Para, Chairul Tanjung, mengatakan, pihaknya kini tengah dalam proses pembelian 100 persen saham jaringan Carrefour Malaysia yang memiliki 19 gerai dan Carrefour Singapura yang memiliki dua gerai. Pihaknya telah masuk short list tahap selanjutnya untuk tender tersebut.

"Sistemnya, kami beraliansi dengan perusahaan di sana. Dengan Malaysia ya dengan perusahaan Malaysia," kata Chairul ketika ditemui usai menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) VI Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Ahad (25/9) dini hari.

Chairul mengaku, belum mengetahui kabar terakhir dari proses tender tersebut. "Ini proses kedua, due diligince. Baru lanjut final beat, kemudian mengumumkan pemenangnya. Saya tidak tahu kapan selesainya, tapi, rencananya, closing pada akhir tahun. Kan ini tender internasional. Jadi, susah menyatakan optimismenya seperti apa. Insya Allah lolos tender," ujarnya.

Dia mengatakan, pihaknya condong untuk mempertahankan nama Carrefour setelah akuisisi. Namun, itu semua tergantung perjanjian di masa depan. Sebelumnya, Carrefour dikabarkan menjual kepemilikan mereka di Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Penjualan di Singapura dan Malaysia menjadi satu paket tawaran karena toko Carrefour di Singapura hanya 2 gerai, sedangkan di Malaysia 19 gerai. Sehingga, jika menang tender, Chairul Tanjung akan memiliki Carrefour di kedua negara tersebut.

Langkah Chairul berekspansi ini hanya berbilang bulan dari upayanya menguasai sekitar 40 persen saham di PT Carrefour Indonesia, dan menjadi pemegang saham mayoritas. Dia mengatakan, pihaknya segera menerapkan manajemen dan susunan direksi baru di dalam tubuh PT Carrefour Indonesia dan menempatkan dua nama dua direksi baru. "Satu sudah ditunjuk, yang satu lagi sedang dipilih," tandasnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika