REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui pengangkatan purnawirawan TNI AU sekaligus mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal (Purn) Fadjar Prasetyo sebagai komisaris utama (komut) perseroan.
Direktur Utama GIAA Irfan Setiaputra dalam konferensi pers setelah RUPST di Jakarta, Rabu (22/5/2024), menjelaskan para pemegang saham menyetujui pengangkatan Fadjar Prasetyo sebagai komut menggantikan Timur Sukirno. Kemudian, Timur dialihkan menjabat sebagai komisaris independen, yang sebelumnya dijabat oleh Thomas Oentoro.
Baca: Kenang Masa Kolonel, Panglima TNI Kunjungi Makorem 132/Tadulako
Pada jajaran direksi, Irfan menjelaskan, para pemegang saham menyetujui pengangkatan Enny Kristiani sebagai Direktur Human Capital and Corporate Service, menggantikan Salman El Farisiy yang meninggal pada 1 Januari 2024.
"Sebelumnya Bu Enny adalah Dirut (Direktur Utama) anak usaha, jadi bisa berlangsung dengan smooth dan beliau sendiri adalah ordal (orang dalam) selama ini karier beliau di Garuda. Kita harap beliau berpengalaman dan bisa meningkatkan pertumbuhan di Garuda," ujar Irfan.
Baca: Mayjen Dian Andriani Ratna Dewi, Kowad Pertama Berpangkat Mayjen
Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Garuda Indonesia saat ini, diantaranya :
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Fajar Prasetyo
Komisaris: Chairul Tanjung
Komisaris Independen: Timur Sukirno
Dewan Direksi
Direktur Utama: Irfan Setiaputra
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Prasetio
Direktur Layanan dan Niaga: Ade R Susardi
Direktur Teknik: Rahmat Hanafi
Direktur Operasi: Tumpal Manumpak Hutapea.
Direktur Human Capital dan Corporate Service: Enny Kristiani
Dalam RUPST, Garuda Indonesia memutuskan untuk tidak melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham, dikarenakan masih fokus untuk memperbaiki kondisi ekuitas.
Pada 2023, perseroan mencatatkan laba tahun berjalan senilai 251,99 juta dolar AD, yang ditopang oleh pendapatan yang juga meningkat 40 persen (yoy) menjadi 2,94 miliar dolar AS dari tahun sebelumnya 2,1 miliar dolar AS. Adapun, pendapatan perseroan tercatat meningkat sekitar 40 persen (yoy) menjadi 4,2 miliar dolar AS pada tahun 2023.