REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sejumlah pihak memperkirakan pemilihan ketua umum (ketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) berlangsung ketat. Karena itu, bukan tidak mungkin akan berlangsung selama dua putaran.
Prediksi itu di antaranya muncul dari Ketum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Erwin Aksa. Dia mengatakan, perkiraannya itu didasarkan kepada peta situasi persaingan antar kandidat. "Juga mempertimbangkan kondisi emosional," katanya ketika ditemui dalam deklarasi Waktunya Indonesia Setara, Rabu (23/9).
Hanya saja, Erwin mengatakan, Hipmi sebagai organisasi belum menentukan dukungan terhadap kandidat manapun. Mengingat, semua kandidat merupakan kader-kader terbaik organisasinya yang pernah menjabat kursi pimpinan. "Kalau saya mendukung Sandi (Sandiaga Uno), ini dukungan sebagai pribadi," tegasnya.
Perkiraan serupa muncul dari Ketum Kadin 2003-2010, MS Hidayat. Menurut dia, persaingan bursa ketum sangat ketat dan masing-masing kandidat punya peluang yang sama besar. Hanya saja, dia condong ke arah kandidat muda dengan bisnis yang sudah mapan serta berani meninggalkan usahanya untuk tanggung jawab yang lebih besar.
Ketika ditanya siapa kira-kira calon yang akan mau sampai putaran kedua, Hidayat mengelak memberi jawaban langsung. "Yang paling ideal (pasangan) muda-muda. Tapi itu yang ideal, yang realistis belum tentu," ujarnya yang harus menanggalkan jabatan ketum setelah terpilih sebagai Menteri Perindustrian di Kabinet Indonesia Bersatu II.
Kadin menggelar musyawarah nasional (munas) akan diselenggarakan pada 24 sampai 26 September mendatang untuk memilih ketua umum periode 2010-2015. Lima orang pengusaha dan pengurus Kadin bersaing untuk memperebutkan posisi ketua umum yaitu Adi Putra Tahir, Sandiaga Uno, Chris Kanter, Suryo Bambang Sulisto, dan Wishnu Wardhana.
Sementara itu, Ketua Steering Committee Munas Kadin 2010, Suharsoyo menuturkan, kelima calon sudah lolos verifikasi syarat-syarat administrasi. "Visi-misi mereka cukup menjanjikan untuk masa depan Kadin. Para pemilih juga sudah mengetahui siapa-siapa yang menjadi kandidat tersebut," katanya.
Dalam Munas nanti, kelima kandidat memperebutkan 129 suara pemilih. Yaitu, 99 pemilih mewakili 33 Kandidat yang masing-masing 3 suara. Sedangkan, 30 suara mewakili 120 asosiasi yang tergabung di Kadin. Suharsoyo menambahkan, pemilihan suara akan berlangsung secara tertulis.
"Kalau ada kandidat yang mengantongi lebih dari 50 persen suara, cukup satu putaran. Tapi, kalau suara tersebar 5-30 persen masing-masing kandidat, akan ada 2 putaran. Yaitu, oleh 2 kandidat dengan suara tebanyak," ucapnya.
Ditemui terpisah, Ketum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengharapkan, Ketum Kadin dan Kadin harus tetap independen. Sehingga, Kadin dapat menjadi wahana bagi para pengusaha untuk memperjuangkan kepentingan anggotanya. "Jangan jadi antek-antek pemerintah. Kadin harus fokus berjuang demi membangun perekonomian Indonesia yang kuat," imbuhnya.
Sofjan mengimbau semua pemegang suara melihat kandidat ketum secara menyeluruh, termasuk rekam jejaknya. "Jangan fokus pada janji-janji visi misinya ke depan. Tapi, pilih berdasarkan apa yang sudah dilakukan para kandidat itu bagi Kadin," ucapnya. Dia juga berharap pemilihan berlangsung adil dan bebas dari politik uang.