REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Bank Mutiara hingga kini belum menarik keseriusan satu pun investor untuk melakukan akuisisi. Bank Mutiara adalah bank yang dahulu bernama Bank Century dan merupakan satu-satunya bank yang diselamatkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ketika krisis 2008 silam.
''Ya, memang ada beberapa calon investor. tapi ini baru calon, belum serius sekali, karena membeli bank ini kan bukan seperti membeli sebuah barang yang mudah,'' ujar Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Firdaus Djaelani usai kunjungannya di Istana Wakil Presiden, Kamis (16/9).
Menurut Firdaus, para investor sudah melakukan penjajakan, bertemu dengan pihak Bank Mutiara dan bertanya soal perkembangan bank tersebut. Ia mengaku, ada beberapa pihak dar Eropa, Korea, dan Jepang yang tertarik dan mulai menanyakan soal Bank Mutiara. Bahkan, calon investor lokal juga ada yang mulai menanyakan, sayangnya belum ada pihak yang menjajaki dengan serius. ''Ya mungkin masih tunggu waktulah kapan mereka akan mulai masuk,'' katanya.
Namun demikian, menurut Firdaus, LPS akan tetap mengikuti ketentuan di Undang-Undang yang menyatakan bahwa Bank Mutiara yang berdiri pada Oktober 2009 baru akan dijual pada tahun ke-3. ''Dan kalau tahun ke-3 itu dijual secara transparan (tetapi) tidak bisa laku sesuai harga optimal, di UU boleh memperpanjang 2 kali 1 tahun lagi,'' jelasnya.
Meski demikian, LPS selaku pemilik sementara, tetap merasa optimistis Bank Mutiara bisa terus dibenahi dari sisi kinerja maupu brandingnya sehingga nanti bisa dijual dengan harga yang bagus. "Kami terus berusaha menaikkan nilai jual Mutiara. Tahun lalu laba Mutiara mencapai Rp 250 miliar," tandasnya.