REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sistem kelistrikan di Jawa Bali dalam dua bulan ke depan, ditargetkan akan memperoleh tambahan pasokan daya sebesar 330 MW. Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto menyatakan, tambahan ini didapatkan dengan mulai beroperasinya PLTU Indramayu Unit 1 pada pertengahan November nanti.
''Saat ini PLTU Indramayu unit 1 tersebut sedang dalam tahap komisioning atau pengujian,'' kata Bambang, Jumat (3/9). Dengan masuknya tambahan daya dari PLTU Indramayu, kata Bambang dipastikan semakin memperkuat ketersediaan dan keandalan pasokan listrik di Jawa Bali. Disebutkan, saat ini, daya mampu pembangkit di Sistem Jawa Bali sekitar 19.000 MW dengan perkiraan rata-rata beban puncak sekitar 17.800 MW.
Bambang mennjelaskan, PLTU Indramayu dibangun dengan kapasitas 3 x 330 MW ini, terdiri dari tiga unit mesin pembangkit. Dibangun di atas lahan seluas 83 hektar di desa Sumur Adem, Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu.
Setelah Unit 1 PLTU Indramayu beroperasi tahun ini, diharapkan akan disusul kemudian dengan beroperasinya mesin pembangkit Unit 2 pada pertengahan Pebruari tahun depan. Sedangkan mesin pembangkit Unit 3, diperkirakan sudah bisa memasuki tahapan commercial operation date (COD) pada pertengahan Mei 2011.
Proyek pembangkit listrik ini kata dia dibangun dengan kebutuhan biaya sebesar 696,734 dolar AS plus Rp 1.497 milyar. Di mana pendanaannya bersumber dari dari pinjaman Bank of China, konsorsium beberapa bank nasional dan APLN. Pendanaannya bersumber dari dari pinjaman Bank of China, konsorsium beberapa bank nasional dan APLN.
Pelaksana kontrak pekerjaan dilaksanakan oleh SINOMACH CNEEC PT Penta Adi Samudera Joint Operation. Sedangkan konsultan disain dikerjakan oleh PT Prima Layanan Enjinering. Bambang mengungkapkan, kebutuhan batubara untuk PLTU Indramayu yang merupakan bagian dari proyek 10.000 MW ini, diperkirakan mencapai 4.200.000 ton / tahun. ''Nantinya listrik yang dihasilkan dari PLTU ini akan disalurkan melalui transmisi 150 kV ke Gardu Induk Sukamandi,'' kata dia.