REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Perdagangan memandang kinerja perdagangan Juli 2010 tetap sehat karena defisit terjadi di sektor migas. Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu mengaku optimistis kondisi ini dapat membaik. "Ini akan pulih, minimal dijaga surplusnya. Yang penting itu produktif," katanya usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR di gedung Nusantara I, Rabu (1/9).
Mari menggarisbawahi, perdagangan nonmigas di Juli 2010 masih mencatat kinerja positif dengan surplus sekitar 10 juta dolar AS. Dia mengaku, jumlah ini berkurang ketimbang bulan sebelumnya. Karena, impor tumbuh lebih tinggi daripada ekspor. "Karena biasanya impor sebagian digunakan untuk produksi barang ekspor juga," katanya.
Ke depan, Mari memandang, kinerja perdagangan di semester II tahun ini akan sangat tergantung kepada pasar dunia. Ada dua hal faktor eksternal yang mempengaruhi, harga komoditas dan permintaan. "Ada kecenderungan harga komoditas dunia naik. Karena harga gandum naik, komoditi lain naik," katanya.
Selain itu, kata Mari, permintaan dari negara-negara tujuan ekspor ditopang pemulihan ekonomi. Walau sudah terjadi pemulihan ekonomi di semester I 2010, namun di semester dua ternyata masih lemah, pengangguran masih tinggi, pembelian rumah anjlok, dan sebagainya. "Ini mengkhawatirkan pasar ekspor untuk negara maju tapi untuk pasar Asia pertumbuhannya masih kuat," ucapnya.