REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Total Oil Indonesia menyatakan mundur dari tender penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi 2010 untuk wilayah Medan, Sumatra Utara. Menurut Kepala BPH Migas, Tubagus Haryono, mundurnya Total dari tender dengan alasan belum memiliki sarana infrastruktur yang memadai untuk mendistribusikan BBM berubsidi.
Menurut Tubagus, perusahaan asal Prancis tersebut ingin mendapat jatah untuk mendistribusikan BBM bersubsidi jenis premium. ''Tetapi kami tidak menawarkan premium di Medan, namun solar. Jadinya mereka mundur,'' katanya, di Jakarta, Senin (30/8).
Tubagus menambahkan, meskipun Total telah menyatakan mundur, namun proses penentuan pemenang tender pendamping Pertamina dalam mendistribusikan BBM bersubsidi itu masih akan tetap berlanjut dengan menyisakan empat perusahaan. Selain Shell Indonesia dan Petronas, juga ada PT Aneka Kimia Raya Tbk (AKR) dan PT Elnusa Petrofin.
Menurut Tubagus, dalam dokumen rencana penyediaan BBM bersubsidi yang diajukan ke BPH Migas, diketahui bahwa dua perusahaan yakni PT Shell Indonesia dan PT Petronas Niaga ingin mendistribusikan solar di Medan. Sedangkan AKR ingin mendapat jatah mendistribusikan BBM bersubsidi di Sumatra Utara, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan. ''Untuk Elnusa mereka inginnya mendistribusikan BBM bersubsidi di Kalimantan Timur,'' kata Tubagus.
Tubagus mengungkapkan, saat ini pihaknya masih melakukan evaluasi atas peserta tender tersebut. "Untuk keputusan pemenang atas pendamping Pertamina itu kemungkinan akan dilakukan besok,'' kata dia.