REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Mentan Suswono membantah anggapan sektor pertanian dan masalah petani tidak disinggung dalam pidato presiden tanggal 16 Agustus 2010. Menurutnya, komitmen dan kepedulian terhadap petani atau pertanian juga tak bisa diukur dari kata-kata ansich dalam pidato kenegaraan. ''Komitmen itu bisa dilihat dan dibuktikan melalui kebijakan dan program pembangunn yang telah, sedang dan akan dijalankan,'' kata Mentan Suswono dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (19/8).
Dalam pidatonya, Presiden SBY, jelas Mentan, sebenarnya secara tegas mengatakan, ''Kita ingin membangun lebih banyak infrastruktur, seperti irigasi, transportasi, perumahan, dan sumberdaya air.'' Presiden juga menekankan komitmennya untuk terus memantapkan ketahanan pangan, kelancaran arus barang dan informasi untuk peningkatan dayasaing ekonomi bagi pemerataan pembangunan dan bagi integrasi ekonomi nasional.
Strategi dan kebijakan pembangunan pertanian Kabinet Indonesia Bersatu II, tambah Mentan, merupakan kelanjutan dan penajaman dari arah dan kebijakan yang telah dilaksanakan pada era Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersat u I. Garis besar sasaran startegis pembangun pertanian yang disampaikan dalam pidato Presiden pada tanggal 16 agustus 2010, secara rinci juga dijabarkan dalam lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Pidato Presiden.
Komitmen pemerintah terhadap pertanian, lanjut Mentan, tercemin dalam postur APBN. Kementerian Pertanian mendapat anggaran Rp 16,8 Trilyun untuk TA 2011, naik sekitar 88,8 % dari TA 2010. Dalam rangka mengoptimalkan azas manfaat dari anggaran tersebut, Kementerian Pertanian termasuk 1 dari 6 Kementerian/Lembaga Negara yang ditetapkan sebagai Pilot Proyek Reformasi di bidang penganggaran sejak tahun 2010.