REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Megawati kembali mengkritik program konversi gas Elpiji tiga kilogram yang menelan banyak korban. Dia merasa sudah mengingatkan pemerintah akan rencana tersebut.
Dalam debat calon presiden, Megawati sudah meminta pemerintah berhati-hati dan setidaknya melakukan transisi konversi dua tahun sebelum menjalankan program konversi.
Masa transisi yang cukup diperlukan, sebab Megawati merasa rakyat Indonesia membutuhkan paparan kebudayaan yang cukup dalam menggunakan kompor gas.
‘’Masyarakat dari dulu budayanya pakai kayu bakar, lalu minyak tanah, lalu harus ke gas dan timbul korban,’’ kata Megawati, Rabu (4/8).
Kecelakaan yang melibatkan kayu bakar, kata Megawati, juga terhitung sangat kecil. ''Kenapa? Karena masyarakat sudah berbudaya menggunakannya,'' jelasnya.