REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--PT Pertamina (persero) terus melakukan pengembangan teknologi hulu untuk mencapai target produksi minyak satu juta barel pada 2015. Penguasaan teknologi bidang hulu merupakan syarat mutlak untuk mendorong pertumbuhan produksi dan peningkatan cadangan migas.
Demikian disampaikan Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan, saat membuka Forum Sharing Teknologi Hulu di Bandung, Jawa Barat, Rabu (4/8). ''Upstream merupakan sentra pertumbuhan Pertamina. Penguasaan teknologi bidang hulu merupakan syarat mutlak untuk mendorong pertumbuhan produksi. Saya harap forum ini bisa meningkatkan teknologi yang efisien, baik di migas maupun energi,'' katanya.
Karen berharap, Pertamina hulu akan terus menggenjot produksinya. Termasuk juga, meningkatkan daya saing Pertamina melalui kompetisi dan penguasaan teknologi terkini di bidang eksplorasi dan eksploitasi migas. Guna menopang hal tersebut, Pertamina melalui EPTC (Exploration & Production Technology Center) meluncurkan sepuluh perangkat lunak aplikasi geologi, geofisika, surface facilities, dan data geomatika.
Adapun sepuluh perangkat lunak tersebut, yaitu GravFluid Technology, PetroGen, TomoDepth, PF Design, AI Chem Amine TS, Pertamina GeoDataBase & Web GIS, 3D Cross Resistivity Technology, PertaGama, TopoSeis Bixend dan Knowledge Management Hulu. Pertamina menggelontorkan dan sekitar 10 juta dolar AS untuk pengadaan sepuluh perangkat lunak tersebut.
''(Perangkat lunak) ini baru pertama kali disosialisasikan. Nantinya, PHE yang akan mengoptimalkan. Sudah diuji coba, dan hasilnya akan saya lihat sampai akhir tahun dulu,'' tukas Karen.