Selasa 03 Aug 2010 06:23 WIB

Wah...Ibu Rumah Tangga Pemesan ORI Capai 19,68 Persen

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–Nilai total volume pemesanan obligasi ritel Indonesi (ORI) 007 mencapai Rp 8,405 triliun. Perolehan utang dari masyarakat itu dicapai setelah melalui masa penawaran sejak 15 sampai 30 Juli 2010.

Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Utang, Rahmat Waluyanto, kalau dilihat dari sebaran pemesanan per wilayah, 52 persen pemesan ORI007 berasal dari DKI Jakarta, kemudian disusul dengan wilayah barat non-DKI, yaitu Jawa dan Sumatra . "Untuk wilayah timur baru mencapai 3 persen," kata dia, Senin 8/2), di Jakarta.

Bila dilihat berdasarkan kelompok profesi, pegawai swasta menjadi pemesan ORI007 terbesar, yakni 22,90 persen. Kemudian pegawai negeri sipil (PNS) 17,69 persen, TNI Polri 0,33 persen, wiraswasta 21,63 persen dan ibu rumah tangga 19,68 persen. "Sementara profesi lain-lain 18,03 persen," tutur Rahmat.

Jumlah ibu rumah tangga dan PNS yang memesan ORI atau menjadi investor cukup tinggi. Ini berarti cukup banyak dana yang dimiliki ibu rumah tangga dan para PNS.

Sesuai dengan kewenangan yang diberikan Undang-Undang No 24 tahun 2002 tentang Surat Utang Negara, serta memperhatikan kebutuhan pembiayaan APBN 2010, menteri keuangan menetapkan hasil penjualan dan penjatahan ORI 007 sebesar Rp 8 triliun. Bahkan sebetulnya, lanjut Rahmat, permintaaan ORI dari 17 agen penjual pada 12 juli telah mencapai Rp 12,4 triliun. “Dana hasil penjualan ORI 007 akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2010,” ujarnya.

Menurut Rahmat, pemesanan Rp 8 triliun itu telah menjangkau 17.705 pemesan di 33 provinsi di Indonesia. Jumlah investor baru untuk ORI007 mencapai 10.959 orang. Tidak hanya itu investor atau pembeli ORI007 juga ada yang berasal dari Papua Barat. “Total pemesanan 49,31 persen berada pada range Rp 5 juta sampai dengan Rp 100 juta,” ungkap Rahmat.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu), kata Rahmat, juga menetapkan kriteria penjual ORI terbaik. Kriteria itu melingkupi jumlah sebaran provinsi, jumlah pemesan, volume pemesanan, rata-rata pemesanan dan pencapaian target. “Untuk bank jatuh pada Bank Mandiri, Bank Central Asia, dan Bank Rakyat Indonesia,” katanya. Untuk perusahaan efek: PT Trimegah Securities dan PT Danareksa Sekuritas menjadi dua perusahaan efek penjual ORI terbaik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement