REPUBLIKA.CO.ID,AMBON--Menko Kesra, Agung Laksono, menyatakan dalam mencari solusi permasalahan tabung elpiji yang kerap meledak, bukan penghentian program yang menjadi solusinya. Namun, katanya, harus dicarikan solusi dalam menghilangkan disparitas harga antara tabung eliji 3 kilogram dan 12 kilogram yang menyebabkan maraknya kegiatan pengoplosan.
''Kita saat ini tengah mengkaji beberapa kemungkinan untuk menghilangkan disparitas harga ini, mungkin dalam beberapa minggu ini sudah ada hasil kajiannya,'' kata Agung seusai konferensi pers Sail Banda 2010 di pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, Maluku, Ahad (1/8).
Agung menjelaskan, saat ini tengah dikaji sedikitnya tiga opsi dalam menghilangkan disparitas harga ini. Opsi pertama adalah menurunkan harga elpiji 12 kilogram sehingga sama dengan harga elpiji 3 kilogram. Yang kedua menaikkan harga elpiji 3 kilogram sehingga sama dengan elpiji 12 kilogram. ''Namun untuk warga miskin mereka diberi kupon,''kata Agung.
Sedangkan opsi ketiga menurunkan sedikit harga 12 kilogram serta menaikkan sedikit harga elpiji 3 kilogram sehingga disparitasnya tidak terlalu jauh. ''Jadi bukan programnya yang bermasalah sehingga harus dihentikan tapi program ini terusik dengan adanya disparitas harga,'' jelasnya.
Namun Agung mengakui bahwa jika diterapkan kebijakan satu harga, maka ada konsekuensinya.''Kita terus mengkajinya dan dibahas interdept, dan kita belum bisa mengumumkan mana opsi yang terbaik,'' kata dia.