Selasa 27 Jul 2010 06:38 WIB

Setahun, Aset Bank Bukopin Syariah Meningkat 300 Persen

REPUBLIKA.CO.ID,SIDOARJO--Pertumbuhan aset PT Bank Syariah Bukopin hingga Juni 2010 mencapai Rp1,9 triliun atau meningkat hampir tiga kali lipat dibanding periode sama tahun 2009.

Direktur Utama PT Bank Syariah Bukopin (BSB) Riyanto di Sidoarjo, Senin, mengatakan pesatnya pertumbuhan aset tersebut, tidak lepas dari semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap produk perbankan syariah. "Aset yang kami miliki saat ini meningkat sekitar 176 persen lebih, dari sebelumnya hanya berkisar Rp600 miliar menjadi Rp1,9 triliun," katanya saat peresmian Kantor Cabang BSB Sidoarjo.

Kantor baru ini merupakan relokasi dari Kacab BSB di Jalan Diponegoro Surabaya yang kondisinya dinilai kurang representatif lagi. Riyanto menjelaskan pertumbuhan aset yang dibukukan lembaganya, juga diikuti dengan meningkatnya penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan pembiayaan yang disalurkan.

Hingga semester pertama 2010, lanjut Riyanto, DPK yang dihimpun dari masyarakat mencapai Rp1,312 triliun atau meningkat 426,9 persen dari periode sama tahun lalu yang masih sekitar Rp249 miliar.

Sementara pembiayaan yang disalurkan hingga posisi Juni 2010 mencapai Rp1,429 triliun. Angka ini berarti naik 543,69 persen dari posisi sama 2009 sebesar Rp222 miliar. "Kebutuhan transaksi perbankan syariah terus meningkat. Sebagai produk alternatif dari lembaga perbankan, produk syariah tidak hanya diminati masyarakat muslim, tapi juga nonmuslim," ujar Riyanto.

 

Karena itu, lanjut Riyanto, pihaknya akan terus mengembangkan usaha sesuai rencana bisnis yang kami kaji dengan mempertimbangkan potensi dan manajemen risiko. "Pembukaan kantor cabang baru ini juga merupakan salah satu upaya kami membidik potensi pasar di wilayah Sidoarjo, yang punya banyak industri besar dan UKM (usaha kecil menengah) maupun mikro," tambahnya.

Secara nasional, Riyanto mengatakan perkembangan perbankan syariah tumbuh rata-rata sekitar 30 persen, lebih besar dari pertumbuhan bank konvensional yang hanya berkisar 10 persen. Hingga akhir 2009 lalu, aset perbankan syariah di seluruh Indonesia mencapai Rp73,4 triliun.

"Tapi pertumbuhan yang bagus itu belum diikuti dengan porsi bisnis yang dijangkau. Saat ini, porsi syariah baru sekitar 2,7 persen dari total potensi bisnis perbankan nasional," ujar Riyanto.

Deputi Pimpinan Bank Indonesia Surabaya, Nasser Ator, menambahkan perbankan syariah perlu terus melakukan inovasi produk dan meningkatkan kualitas layanan untuk menggaet potensi pasar lebih besar.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement