Sabtu 24 Jul 2010 04:41 WIB

Nilai Investasi Pengelolaan Sampah Solo Capai Rp 300 M

Rep: Nuraini/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Sampah bagi Kota Solo menjadi masalah yang cukup pelik. Satu-satunya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo seluas 17 ha sudah melebihi ambang batas.

Lantaran hal itu, Pemkot Solo akan menyerahkan pengelolaan sampah di TPA Putri Cempo pada investor. Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), mengatakan, nilai investasi untuk pengelolaan sampah tersebut mencapai Rp 300 miliar.

''Kalau kami kelola sendiri, memang cukup berat. Karena itu, kami tawarkan pada investor. Ya, nilai investasinya bisa sampai Rp 300 miliar,'' ujar Jokowi kepada wartawan di Balaikota Solo, Jumat (23/7).

Diakui Jokowi, pihak Pemkot Solo nantinya harus membayar biaya pengelolaan sampah kepada investor pemenang lelang. Ongkos ini untuk biaya mengolah sekitar 260 ton sampah yang masuk ke Putri Cempo per harinya. ''Mengelola sampah itu tidak gratis. Ada charge yang harus kami bayarkan ke investor yang mengelola sampah di Putri Cempo. Per ton sampah standar charge-nya sekitar 10-15 dolar AS,'' jelasnya.

Jika nantinya Pemkot Solo dan pemenang lelang menyepakati pemberlakuan biaya pengelolaan sampah 10 dolar AS per ton, maka dalam sehari pemkot harus menyediakan dana 2600 dolar AS per hari, atau sekitar Rp 26 juta. Dengan hitungan itu, Pemkot Solo harus menanggung biaya sekitar Rp 9 miliar untuk pengelolaan sampah.

Meski demikian, Jokowi menegaskan, pihaknya akan memperhitungkan biaya tersebut dengan lebih cermat. Dikatakannya, pihak pemkot akan menghitung berapa biaya yang sanggup disediakan dari sumber retribusi sampah dan sistem bagi untung dengan investor. ''Kami akan lakukan perhitungan lebih dulu. Bagaimana nanti sistem kerjasamanya dengan investor. Misalnya sampah tersebut akan dikelola menjadi bahan bakar penghasil listrik, nah nanti kami mendapatkan berapa persen keuntungan,'' ujar dia.

Hingga saat ini, ada tiga investor yang tertarik untuk mengelola TPA Putri Cempo yakni PT Srikandi Java Solo, PT Selaras Daya Utama (Sedayu), dan PT Narita Semarang. Ketiganya telah melakukan pemaparan kepada pihak Pemkot pada Selasa (20/7) kemarin. Jokowi mengungkapkan, ketiga calon investor tersebut sanggup menyediakan dana sekitar Rp 200-300 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement