REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC) didukung oleh Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian serta Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menargetkan Indonesia sebagai kiblat Industri Fashion muslim dunia pada tahun 2020.
Sejumlah langkah mulai dilakukan dimulai dari jangka menengah sampai dengan jangka panjang. Menurut Direktur IIFC, Gilarsi W Setijono, Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi kiblat industri fashion Muslim itu. Beberapa potensi tersebut seperti dari jumlah penduduknya yang mayoritas Muslim.
Bahkan penduduk Muslim di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. Kemudian dari tingkat keberagaman budaya, Indonesia memiliki potensi untuk dikomersialkan. ''Memang kita memiliki saingan dengan Turki, tapi kita memiliki jumlah penduduk yang negara itu tidak memilikinya,'' ujar Giliarsi, di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Jumat (23/7).
Memang, kata Giliarsi, ada sejumlah pihak yang menilai tahun 2020 adalah terlalu lama. Mengingat industri fashion yang kini terus tumbuh. Namun menurut dia jangka waktu itu adalah wajar jika ingin menciptakan suatu nilai ekonomi yang sifatnya tidak sementara. ''Kalau untuk mercusuar mungkin cepat, tapi untuk nilai ekonomi ini yang kita butuh waktu,'' jelasnya.