Rabu 07 Jul 2010 06:27 WIB

Pengusaha Jajaki FTA dengan Negara Eropa Non-UE

Rep: c15/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pelaku usaha menjajaki kemungkinan membuka perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) dengan negara-negara non-Uni Eropa (UE). Selama ini, Indonesia banyak mengimpor mesin dari negara-negara tersebut.

Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Mintardjo Halim, negara-negara non-UE itu di antaranya Swiss dan Liechtenstein. “Kami sepakat itu dibahas, bukan langsung diteken. Nanti semacam FTA dengan negara-negara non Uni Eropa. Mereka terkenal sebagai negara yang peduli lingkungan,” katanya kepada wartawan, Selasa (6/7).

Mintardjo mengatakan, FTA itu tersebut potensial untuk dibahas terutama karena Indonesia banyak mengimpor mesing-mesin industri, khususnya dari Swiss. Selain itu, Indonesia juga banyak mengekspor bahan komoditas alam ke negara-negara itu, seperti kakao dan kopi. “Ekspor garmen kita ke sana juga bagus," ujarnya.

Ketua Umum Apindo Sofyan Wanandi menambahkan, langkah Swiss menggandeng Indonesia untuk bekerja sama dalam program SCORE dengan organisasi buruh PBB (ILO) menunjukkan, Swiss menganggap Indonesia sebagai negara mitra penting. Terutama, kata dia, menyusul langkah perusahaan-perusahaan Swiss memperkuat investasi ekspansi, termasuk di Indonesia.

"Swiss itu salah satu negara terkaya di dunia. Tadi, dia juga kembali menawarkan peluang FTA dengan Indonesia. FTA itu bersama beberapa negara di Eropa. Dia (pemerintah Swiss) sudah mengusulkan soal FTA itu sejak 5 tahun lalu," ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement