Selasa 06 Jul 2010 14:48 WIB

Cacat Mesin,Toyota Tarik Produknya di Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Toyota Motor mulai Senin menarik kembali lebih dari 91 ribu produknya di Jepang karena cacat mesin di kendaraan mewah seri Lexus dan Crown, seperti dilaporkan AFP.

Pabrik itu menyampaikan laporan pada Departemen Transportasi atas penarikan kembali 91.903 unit kendaraan. Penarikan kembali secara global telah diumumkan minggu lalu melibatkan 270 ribu endaraan di seluruh dunia termasuk sekitar 183 ribu di Amerika Serikat.

Mereka menerima 220 pengaduan di Jepang namun tidak ada laporan kecelakaan maupun cedera.

Toyota memperingatkan bahwa katup spring yang rusak dapat menimbulkan kebisingan tidak normal pada mesin dan memungkinkan mesin rusak, paling buruk bisa membuat mesin berhenti total.

Toyota telah menarik sekitar 10 juta kendaraan di seluruh dunia sejak akhir tahun lalu, mayoritas dikarenakan masalah akselerasi.

Pengumuman perusahaan tersebut seiring Toyota yang memperbaiki proses penarikan kembali terkait kritikan pedas mengenai cara perusahaan tersebut mengatasi masalah keselamatan di Amerika Serikat. Cacat produksi itu dan dianggap sebagai penebab atas lebih dari 80 kasus kematian.

Perusahaan tersebut mengatakan bahwa mesin 4,6-liter V8 dan 3,5 liter V6 yang dinyatakan cacat/rusak itu terpasang di delapan model kendaraan termasuk beberapa hibrida - Lexus GS350, GS450h, GS460, IS350, LS460, LS600h dan LS600hL serta seri sedan Crown.Model-model tersebut dibuat pada tahun 2005-2008.

Pada bulan April, perusahaan tersebut menarik 6 ribu Lexus sport di Amerika Serikat karena masalah kestabilan setelah sebuah majalah konsumen mengganjarnya dengan rating "Don't Buy".

Bulan Mei, perusahaan itu mengumumkan penarikan kendaaran Lexus lainnya sebanyak 11.500 unit karena masalah kemudi.

Presiden Toyota, Akio Toyoda, pada bulan Juni menyatakan permohonan maafnya kepada para pemegang saham atas krisis penarikan kembali produk-produk tersebut. Toyoda juga mengatakan bahwa dia berpikir untuk mengundurkan diri sebelum dirinya diseret di sidang kongres AS pada bulan Februari.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement