Rabu 30 Jun 2010 01:04 WIB

Harga Kebutuhan Pokok Melambung, Rakyat Disuruh Berhemat

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Budi Raharjo
Stokberas
Foto: Andika Wahyu/Antara
Stokberas

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Di penghujung bulan Juni, tahun ini, warga Kota Semarang kembali dihadapkan dengan kenaikan harga sejumlah komoditas bahan kebutuhan pokok masyarakat. Selain sembilan bahan kebutuhan pokok, kenaikan harga juga berlaku untuk komoditas pelengkap kebutuhan primer lainnya, seperti daging, bawang merah maupun bawang putih, cabai serta berbagai jenis sayuran.

Menanggapi itu, Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, mengimbau warganya untuk berhemat dan efisien dalam mengelola kebutuhannya. Dia bisa memahami beban yang harus dipikul oleh rakyat terkait dengan kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok ini. Terutama dengan adanya rencana kenaikan tariff dasar listrik (TDL) per 1 Juli 2010.

Menurutnya, kenaikan TDL akan banyak mempengaruhi kelangsungan usaha kecil mikro di Jawa Tengah. Jika usaha mikro ini sampai berkurang, berarti akan ada banyak pekerja di sektor ini yang akan kehilangan mata pencahariannya. Jika mereka masih dihadapkan dengan harga kebutuhan pokok yang terus melambung, sudah pasti beban hidup yang akan ditanggung menjadi lebih berat.

''Karena itu, saya juga berinisiatif mengusulkan kepada pemerintah agar kenaikan TDL yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha mikro ini dilaksanakan sewajarnya saja dan jangan menambah beban rakyat,'' ujar Bibit. 

Berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional di Kota Semarang, kenaikan harga ini sangat variatif. Untuk komoditas tertentu, rata- rata kenaikan harga ini mencapai kisaran 30 persen dari harga sebelumnya. Wiyono (54), pedagang sembako di Pasar Bulu, Semarang menuturkan, hampir sebagian besar bahan pokok masyarakat mengalami lonjakan harga.

Untuk beras mutu biasa seperti mengalami kenaikan harga rata-rata Rp 200 hingga Rp 400 per kilogram. Beras jenis ini yang semula dijual Rp 5.000 per kilogram kini naik pada kisaran harga Rp 5.200 hingga Rp 5.300 per kilogram. Sementara untuk beras mutu sedang seperti C4 asal Delanggu dan Mentik Wangi dari Rp 6.200 rupiah per kilogram naik pada kisaran harga Rp 6.500-Rp 6.800 per kilogram.

''Sedangkan beras mutu utama seperti Bramo naik dari harga Rp 7.000 per kilogram dan C4 Super naik dari harga Rp 6.800 menjadi Rp 7.000 per kilogram,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement