REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Sudah dua hari ini, Ani Yudi (45 tahun) pusing mengatur anggaran belanja untuk usaha warung nasinya. Pasalnya, harga sayuran di Kota Bandung melonjak naik. Kenaikan itu terjadi pada hampir semua jenis sayuran seperti bawang putih, cabe keriting, cabe rawit, salada, timun, tomat, buncis, dan wortel.
Kenaikan yang paling drastis terjadi pada bawang, cabe rawit, dan cabe keriting. Tiga jenis komoditas tersebut mengalami kenaikan hingga 100 persen lebih. Bawang putih yang dua hari sebelumnya hanya Rp 20 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 40 ribu per kilogram. Sementara cabe rawit dan keriting naik dari Rp 25 ribu menjadi Rp 50 ribu per kilogram. ’’Kenaikannya sangat tidak rasional,’’ keluhnya, Selasa (29/6).
Kenaikan tersebut membuat Ani bingung mengatur keuangannya. Pasalnya, ketiga jenis sayuran seperti bawang putih, cabe keriting, dan cabe rawit menjadi bahan utama masakannya. Untuk mengurangi jumlah takaran bumbu sangat tidak mungkin karena akan mempengaruhi rasa. ’’Kalau kita naikkan, saya takut pelanggan akan lari,’’ ujar dia.
Untuk sementara, Ani memilih tak menaikkan harga atau mengurangi takaran bumbu. Ia berharap dalam beberapa hari ke depan akan ada perubahan harga sayuran. Jika ini berlangsung lama, imbuh dia, kemungkinan akan menaikan harga jual. Dia menduga, kenaikan harga sayuran itu kemungkinan dipicu rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan gaji pegawai negeri sipil.
Kenaikan tersebut, imbuh dia, langsung direspon oleh pedagang dengan menaikan harga-harga. ’’Masyarakat seperti kita ini yang akan menjadi korbannya. Harus ada solusi dari pemerintah untuk mengatasi ini,’’ pinta dia yang sudah lima tahun membuka usaha warung nasi di Jl Ambon, Kota Bandung ini.