REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Mesir menyatakan diri membuka pasar dan peluang untuk menerima ekspor produk UKM dari Indonesia. "Saya diundang oleh pemerintah Mesir dan mereka menyatakan sangat kagum pada Indonesia yang bisa memproduksi kerajinan dari sumber materi beragam.
Karena itulah , kata Menteri Koperasi dan UKM, Sjarifuddin Hasan, Mesir menyatakan siap menerima semua produk UKM Indonesia. Sjarifuddin mengatakan, komitmen pemerintah Mesir untuk membuka pasar produk UKM Indonesia sangat menguntungkan mengingat negara itu merupakan pintu gerbang ke negara-negara Eropa dan Afrika.
Indonesia dan Mesir juga telah menyepakati untuk menyelenggarakan bersama sebuah pameran produk UKM hasil produksi dua negara. "Secara riil juga telah terjalin hubungan "business to business" antara perusahaan mebel furniture Indonesia dengan pengusaha Mesir untuk memproduksi dan memasarkan bersama," kata Menteri.
Sebelumnya, pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman bersama pada 13 Juni 2010 dengan Menteri Hubungan Internasional dan Industri Mesir tentang pengelolaan enceng gondok Sungai Nil menjadi produk kerajinan. Indonesia akan memberikan pelatihan dan membagi teknik tentang pemeliharaan lingkungan dengan pemanfaatan enceng gondok menjadi produk kerajinan.
Kerjasama dilatarbelakangi fakta bahwa enceng gondok telah menjadi hama yang paling mengganggu di Sungai Nil. Padahal sungai itu menjadi pusat kehidupan orang banyak sekaligus masyarakat Mesir.
"Kita akan mengirimkan pelaku UKM enceng gondok untuk melatih masyarakat Mesir dan kompensasinya mereka membuka pasar untuk seluruh produk UKM Indonesia," kata Menteri. Pemerintah Mesir juga menyatakan ingin belajar kepada Indonesia dalam memberdayakan koperasi dan UKM di tanah air.