REPUBLIKA.CO.ID,KARAWANG--Pemerintah akan mengkaji ulang penerima manfaat subsidi pupuk yang diterima petani di seluruh Indonesia. Pasalnya, selama ini pemberian subsidi tersebut dinilai kurang tepat sasaran.
Wakil Menteri Pertanian, Bayu Krisna Murti, mengatakan anggaran untuk subsidi pupuk petani menempati urutan ketiga terbesar dari alokasi subsidi pemerintah. Urutan pertama dan kedua, yaitu subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM) dan listrik. Tahun ini, pemerintah mengalokasikan Rp 15 triliun untuk subsidi pupuk.
Akan tetapi, kata Bayu, pihaknya meragukan besaran subsidi tersebut bisa diterima langsung oleh petani. Karena itu, sudah seharusnya pemerintah mengkaji lagi sistem pemberian subsidi terhadap petani. Apalagi setelah dia roadshow ke sejumlah pemerintahan daerah, jawaban yang diberikan setiap kepala daerah hampir sama, yaitu masih ada sektor pertanian lain yang harus diprioritaskan selain pupuk
Diakui Bayu, dari semua daerah di Indonesia, pemerintah pusat (Kementerian Pertanian) memilih Kabupaten Karawang, sebagai tempat uji coba subsidi pupuk secara langsung. Pertimbangannya, Karawang merupakan salah satu sentra padi yang dominan. Selain itu, jaraknya mudah dijangkau dari Jakarta sehingga proses koordinasi, pemantauan, dan pengawasannya jadi lebih mudah.