Jumat 07 May 2010 03:52 WIB

Pengusaha Diimbau Batasi Impor Sapi

Rep: EH Ismail/ Red: Krisman Purwoko

JAKARTA—-Kementerian Pertanian meminta para pengusaha agar mengendalikan kegiatan impor sapi sesuai kebutuhan. Menurut pantauan pemerintah, stok daging sapi di dalam negeri masih berlimpah dan sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan daging nasional saat ini.

Direktur Budidaya Ternak Ruminansia Kementerian Pertanian, Fauzi Luthan, mengatakan, kini sedang terjadi kelebihan daging impor di pasaran yang menyebabkan harga sapi potong peternak lokal anjlok. Lebih murahnya harga daging impor dibandingkan harga daging sapi lokal menjadi penyebab utama penurunan harga. “Harga sapi lokal turun drastis karena kelebihan impor, sehingga harga daging sapi dalam negeri anjlok,” ujar Fauzi kepada Republika, Kamis (6/5).

Menurut dia, penurunan harga sapi potong sudah terjadi sejak awal tahun ini. Di awal tahun, harga sapi potong masih Rp 25 ribu per kilogram, tapi kini harganya sudah Rp 20 ribu per kilogram. Jika dihitung rata-rata berat sapi potong hidup adalah 350 kilogram, maka sudah terjadi penurunan harga sekitar Rp 1,75 juta per ekor sapi.

Dia melanjutkan, berdasarkan evaluasi kegiatan impor sapi pada tahun 2009, pemerintah mencatat terjadi kelebihan impor mencapai 200 ribu ekor sapi. Menilik kebutuhan daging sapi nasional yang mencapai 400 ribu ton per tahun, kata Fauzi, pengusaha telah mengimpor 760 ribu ekor sapi dan 74 ribu ton daging sapi beku pada tahun lalu.

Dari total 2,2 juta sapi yang dipotong pada 2009, 1,7 juta di antaranya adalah sapi lokal. “Jadi sapi impor yang dipotong hanya 500 ribu dan 200 ribu ekornya masih ada di kandang. Untuk dagingnya, menurut laporan, hanya 58 ribu yang dijua,” tutur Fauzi.

Adanya kelebihan stok daging sapi impor tahun 2009, Fauzi melanjutkan, pemerintah sebenarnya langsung mengambil tindakan berupa penghentian sementara Surat Perintah Pemasukan (SPP) Impor Bakalan Sapi Potong pada tanggal 20 Januari 2010.

Surat yang ditandatangani Direktur Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian, Tjeppy Daradjatun, ditujukan kepada 26 perusahaan Importir Bakalan Sapi Potong. Menurut Tjeppy, penghentian dilakukan karena masih ada stok sapi di perusahaan importir sebanyak 194.012 ekor per 31 Desember 2009.

“Ini sama saja dengan 25,3 persen dari total pemasukan sapi bakalan tahun 2009 dan itu belum termasuk realisasi SPP yang sudah diterbitkan pada November dan Desember,” jelas Tjeppy.

Dikatakan, jumlah ternak yang telah diterbitkan SPP-nya sampai dengan Desember 2009 adalah 1.118.672 ekor. Sementara realisasi impor sapi bakalan sampai dengan Desember 2009 adalah 765.485 ekor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement