Kamis 06 Mar 2025 23:27 WIB

Di Bulan Ramadhan, DHL Laporkan akan PHK 8.000 Pekerja

Serikat pekerja mengkritik PHK yang dilakukan DHL.

Mobil logistik DHL berbaris di pusat distribusi grup pos dan logistik Jerman Deutsche Post DHL di Hamburg, Jerman, 8 Desember 2022.
Foto: REUTERS
Mobil logistik DHL berbaris di pusat distribusi grup pos dan logistik Jerman Deutsche Post DHL di Hamburg, Jerman, 8 Desember 2022.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Di bulan Ramadhan ini DHL melaporkan akan memangkas 8.000 pekerjanya di Jerman tahun ini. Ini Merupakan program pengurangan staf terbesar di negara tersebut setidaknya dalam dua dekade, sebagai respons terhadap penurunan volume surat serta apa yang dikatakannya sebagai peraturan yang terlalu ketat.

Seperti dilaporkan Reuters, Kamis (6/3/2025), CEO Tobias Meyer mengatakan meskipun DHL menaikkan harga ongkos kirim surat baru-baru ini, hal itu tidak cukup untuk menopang pendapatan karena batasan yang ditetapkan oleh regulator Jerman.

Baca Juga

Serikat pekerja Verdi mengkritik rencana PHK dan mendesak para politisi untuk bertindak, juga menyalahkan peraturan dan kenaikan harga prangko yang tidak memadai.

Pemotongan yang direncanakan hanya mencakup 1,3 persen dari tenaga kerja global DHL, di mana Jerman masih memegang 16,99 persen saham melalui pemberi pinjaman negara KfW.

“Perusahaan-perusahaan logistik kemungkinan akan melihat pertumbuhan laba yang lebih lambat tahun ini karena melemahnya permintaan dan berkurangnya gangguan rantai pasokan,’ kata Parash Jain, kepala riset transportasi dan logistik global HSBC, mengatakan menjelang hasil penelitian tersebut.

Jain memperkirakan perusahaan transportasi akan memangkas biaya, dengan pertumbuhan perdagangan peti kemas global dan ton angkutan udara diperkirakan akan berkurang setengahnya pada tahun 2025.

“DHL tidak terlalu terpengaruh dengan keputusan Presiden AS Donald Trump untuk membatalkan "de minimis", pembebasan bea masuk untuk paket bernilai rendah,” kata Meyer melalui telepon.

Meyer mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada rencana untuk memisahkan bisnis P&P, meskipun bisnis tersebut telah berjuang selama bertahun-tahun dengan inflasi biaya dan penurunan volume surat.

DHL membukukan penurunan laba sebelum bunga dan pajak sebesar 7 persen pada tahun 2024 menjadi 5,89 miliar euro, masih melampaui ekspektasi analis sebesar 5,81 miliar euro dalam konsensus yang disediakan perusahaan.

Pada tahun 2025, grup ini memperkirakan laba operasional lebih dari 6 miliar euro, berada di bawah ekspektasi analis sebesar 6,29 miliar euro. Perkiraan tersebut tidak memperhitungkan potensi dampak dari perubahan tarif atau kebijakan perdagangan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement