Jumat 16 Apr 2010 04:45 WIB

Dampak Kerusuhan Priok, Terminal Peti Kemas Koja Rugi Rp 3-4 Miliar

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Endro Yuwanto

JAKARTA--Kerugian kerusuhan pembongkaran makam Mbah Priok di kawasan Koja, Jakarta Utara, Rabu (14/4), ternyata sangat besar. Terminal Peti Kemas Koja mengalami kerugian mencapai Rp 3-4 miliar.

Ini akibat lumpuhnya kegiatan bongkar muat barang sejak kemarin sore di terminal peti kemas tersibuk di Jakarta tersebut. ''Aktivitas kami lumpuh total selama 16 jam, dari jam empat sore (shift dua) sampai jam enam pagi (shift tiga). Akibatnya, kami berpotensi menderita kerugian hingga Rp 3-4 miliar. Ini baru kerugian dari pihak terminal saja,'' ujar  General Manager Terminal Peti Kemas Koja, Doso Agung, Kamis (15/4).

Lebih lanjut, Agung menuturkan, kerusuhan berdarah kemarin mengakibatkan kapal-kapal yang merapat di Koja terpaksa tertahan di dalam terminal. Otomatis, imbuh dia, kegiatan bongkar muat pun mengalami lumpuh total. Ia menyebutkan kapal-kapal dari Singapura dan Korea yang bermuatan peti kemas 1.200 TEUs itu berada di dalam terminal hingga jam empat pagi.

''Kemarin itu aktivitas yang berjalan hanya 70-80 persen dari kapasitas terminal Koja. Hal itu terjadi karena banyak karyawan yang ketakutan, jadi tidak masuk. Namun, sejak shift kedua hari ini aktivitas terminal telah berjalan 100 persen atau normal kembali,'' papar Agung.

Agung juga menyatakan akibat kerusahan, sejumlah importir melakukan komplain. Pasalnya, mereka khawatir pengiriman barang-barang atau peti kemasnya tertahan di dalam terminal.

Namun, Agung mengaku pihaknya telah mencari solusi atas keluhan para pengguna jasa terminal Koja dengan mengalihkan arus barang melalui pintu lain yang tidak diblokade oleh massa.

Untuk menormalkan kondisi, kata Agung, maka jalur masuk truk ke Terminal Koja, dialihkan melalui dermaga utara Jakarta International Container Terminal (JICT) dan keluar melalui gerbang 13 untuk memudahkan melakukan pengawasan kepabeanan. ''Pengalihan arus barang ini akan kami lakukan sampai kondisi kembali normal," jelasnya.

Selain itu, Agung juga menyebutkan pihaknya telah meminjam satu unit container crain untuk keperluan bongkar muat dari JICT. Ia mengungkapkan, untuk menyewa satu container crain tersebut pihaknya dikenakan charge 25 dolar AS per box (1 box = 1,5 TEUs).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement