Selasa 31 Jan 2023 02:40 WIB

Blu by BCA Digital Optimistis Cetak Laba Mulai 2023

BCA Digital fokus meningkatkan nasabah yang aktif menggunakan layanan blu.

blu by BCA Digital. BCA Digital optimistis pada 2023 akan mulai mencetak keuntungan sebagaimana diproyeksikan oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja.
Foto: BCA Digital
blu by BCA Digital. BCA Digital optimistis pada 2023 akan mulai mencetak keuntungan sebagaimana diproyeksikan oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Head of Digital Business BCA Digital Edwin Tirta optimis blu by BCA Digital pada 2023 akan mulai mencetak keuntungan sebagaimana diproyeksikan oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja sebelumnya.

"Tahun lalu, kami sempat membuat prakiraan terkait kerugian kami yang mencapai ratusan miliar rupiah, tapi kami berhasil mengurangi kerugian itu sampai di bawah Rp 100 miliar. Tahun ini, kami optimis masuk ke zona hijau," kata Edwin dalam Konferensi Pers di Stasiun MRT Blok M BCA, Jakarta, Senin (30/2/2023).

Baca Juga

Untuk itu, blu by BCA Digital akan berfokus untuk meningkatkan nasabah yang secara aktif menggunakan layanan blu.  "Tahun lalu, kita berfokus ke funding business, tahun ini kita akan mulai fokus ke lending business dengan merilis produknya sebentar lagi untuk segmen ritel," ucapnya.

Ia menargetkan pada akhir 2023, nasabah blu by BCA Digital akan mencapai dua juta atau tumbuh hampir 100 persen dari total nasabah di 2022 yang sebanyak 1,1 juta. Dana Pihak Ketiga (DPK) dipatok mencapai Rp 11 triliun pada akhir 2023 atau bertambah sekitar Rp 5 triliun dari capaian pada 2022 yang sebesar Rp 6,8 triliun.

Sementara itu, penyaluran kredit blu by BCA Digital diharapkan mencapai Rp 6,3 triliun. Sementara capaian penyaluran kredit pada 2022 sebesar Rp 3,2 triliun.

Dalam konferensi pers sebelumnya, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja berharap blu by BCA Digital akan mulai mencetak keuntungan pada 2023. "Kita harap tahun ini blu by BCA Digital sudah mendapatkan profit sesuai RAB. Kalau IPO, kita masih long way to go, kita memerlukan tren pencatatan keuangan yang mantap," kata Jahja dalam konferensi pers, Kamis lalu.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement